Sulawesinetwork.com - Kebijakan tarif "pembalasan" Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai menunjukkan dampaknya secara global.
Australia, salah satu negara yang sebelumnya menikmati hubungan dagang yang relatif baik dengan AS, kini harus menelan pil pahit setelah dikenai tarif impor sebesar 10 persen.
Langkah ini ternyata merupakan respons langsung Washington atas kebijakan protektif Canberra yang melarang masuknya produk daging babi dan sapi dari AS.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Sawah! Mentan Amran Yakin Panen Raya 2025 Melimpah Ruah
Dilansir dari SBS News, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, secara terbuka mengungkapkan alasan di balik keputusan kontroversial pemerintahan Trump ini.
Meskipun AS dan Australia memiliki perjanjian perdagangan bebas, Greer menegaskan bahwa larangan Australia terhadap produk daging unggulan AS telah membuat perjanjian tersebut menjadi tidak relevan dalam konteks ini.
"Kami harus meningkatkan skor di Australia," ujar Greer dalam sidang Komite Keuangan Senat Australia pada Selasa (8/4/2025), menyiratkan adanya ketidakseimbangan dalam hubungan dagang kedua negara menurut pandangan AS.
"Terlepas dari perjanjian tersebut, mereka melarang daging sapi kita, mereka melarang daging babi kita," lanjut Greer dengan nada tegas, menunjukkan kekecewaan AS terhadap kebijakan Australia tersebut.
Greer menjelaskan kepada para senator Australia bahwa negosiasi untuk menurunkan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Trump akan dilakukan secara bilateral, negara per negara.
Hal ini mengindikasikan bahwa Australia memiliki peluang untuk menghindari tarif tersebut jika bersedia mengubah kebijakan impor dagingnya.
Seperti diketahui, Trump sebelumnya telah mengumumkan akan mengenakan tarif resiprokal sebesar 10 persen terhadap impor dari berbagai negara sebagai langkah untuk menekan mitra dagangnya agar memberlakukan tarif yang lebih adil terhadap produk-produk AS.
Ia bahkan menyatakan akan mengenakan tarif yang kira-kira setengah dari tarif yang dikenakan negara lain terhadap barang-barang AS.