Ikuti Jejak Sekutu Eropa, Kanada Akui Kedaulatan Palestina di Sidang PBB September

photo author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 14:50 WIB
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.  (cybertokoh)
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. (cybertokoh)

Sulawesinetwork.com - Kanada akan mengikuti langkah Prancis dan Inggris untuk mengakui kedaulatan negara Palestina.

Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney, secara langsung mengumumkan rencana tersebut pada Kamis, 31 Juli 2025.

Pengakuan resmi ini akan disampaikan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang.

Baca Juga: Antisipasi Kemacetan, Satlantas Polres Bulukumba Atur Lalu Lintas di Jam Sibuk

Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk menjaga harapan solusi dua negara (two-state solution) yang kian memudar di tengah konflik Israel-Palestina.

"Ini adalah tujuan jangka panjang Kanada, yang meyakini two-state solution. Perlahan, tujuan itu mulai terkikis di depan mata kita," ujar Carney, sebagaimana dilansir dari AFP pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Carney menegaskan, pengakuan kedaulatan negara Palestina akan resmi diumumkan pada Sidang Umum ke-80 PBB.

Baca Juga: Sejumlah Negara Sekutu AS Akan Akui Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB September

Selama ini, Kanada memiliki sikap bahwa pengakuan negara Palestina hanya akan dilakukan setelah proses perdamaian dengan Israel tercapai.

Namun, Carney mengungkapkan bahwa kondisi di lapangan justru memperburuk peluang terwujudnya negara Palestina.

Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi salah satu alasan utama percepatan pengakuan ini.

Baca Juga: Dirumorkan Latih Ulsan HD, Shin Tae-yong Akui Terima Tawaran Usai Tinggalkan Timnas Indonesia

"Alasan lainnya adalah ancaman terorisme Hamas yang meluas terhadap Israel, percepatan pembangunan pemukiman di sepanjang Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta pemungutan suara Knesset yang menyerukan aneksasi Tepi Barat," jelas Carney.

Ia juga menyatakan keprihatinannya terhadap sikap pemerintah Israel yang dinilai membiarkan penderitaan rakyat Gaza terus berlangsung. "Kanada mengutuk fakta bahwa pemerintah Israel membiarkan bencana terjadi di Gaza," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X