AS Naikkan Tarif Impor India Jadi 50 Persen Akibat Pembelian Minyak dari Rusia

photo author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 11:45 WIB
Perdana Menteri India, Narendra Modi (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (kanan). (Instagram.com/@narendramodi)
Perdana Menteri India, Narendra Modi (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (kanan). (Instagram.com/@narendramodi)

Sulawesinetwork.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara resmi menaikkan tarif impor terhadap India sebesar 25 persen, sehingga total bea masuk produk India ke AS kini mencapai 50 persen.

Kebijakan ini akan berlaku dalam 21 hari sejak diumumkan pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari sanksi perdagangan AS terhadap negara-negara yang masih membeli pasokan minyak dari Rusia di tengah konflik dengan Ukraina.

Baca Juga: Pansus DPRD Bulukumba Kebut Pembahasan RPJMD 2025-2029

Trump menyatakan bahwa India tetap mengimpor minyak dari Rusia secara langsung maupun tidak langsung.

"Saya menemukan bahwa Pemerintah India, secara langsung atau tidak langsung, saat ini mengimpor minyak dari Federasi Rusia," tulis Trump dalam perintah eksekutifnya.

"Oleh karena itu, sesuai dengan hukum yang berlaku, barang-barang asal India yang diimpor ke wilayah pabean Amerika Serikat akan dikenakan tarif tambahan sebesar 25 persen."

Baca Juga: Bupati Sinjai Pimpin Monev PAD, Optimistis Target Tercapai

Dengan tarif tambahan ini, India kini menghadapi salah satu tarif impor tertinggi dari AS. Keputusan ini menunjukkan keseriusan Trump dalam menindak negara yang bekerja sama dengan Rusia di sektor energi dan militer.

Pemerintah India merespons kebijakan ini dengan nada kecewa, merasa menjadi sasaran tekanan politik karena membeli energi dari Rusia.

Kementerian Luar Negeri India menyatakan bahwa banyak negara pengkritik India juga berdagang dengan Rusia.

Baca Juga: Presiden Prabowo Nyatakan Cadangan Pangan Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah

India menekankan bahwa pembelian minyak dari Rusia adalah kebutuhan nasional yang vital, berbeda dengan negara Barat yang melakukan hal serupa tanpa kebutuhan mendesak.

Pengenaan tarif ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan baru dalam hubungan bilateral AS-India, yang selama ini cukup erat di berbagai bidang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X