Sulawesinetwork.com - Kebijakan tarif impor terbaru dari Presiden Trump di awal April 2025 sontak menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Negeri Paman Sam menetapkan tarif impor sebesar 32 persen untuk produk-produk asal Indonesia, yang berpotensi memukul sejumlah sektor industri andalan.
Industri tekstil, furnitur, hingga elektronik diprediksi akan merasakan dampak signifikan dari kebijakan proteksionis AS tersebut.
Baca Juga: Gempar! 4 Kabupaten dan 1 Kota di Sulsel Siap 'Angkat Kaki', Lahir Provinsi Luwu Raya?
Namun, di tengah kegelisahan akan masa depan ekspor Indonesia, Presiden Prabowo justru memberikan pandangan yang realistis sekaligus penuh semangat untuk mencari solusi.
"Masalah (Presiden) Trump ini mungkin kita akan mengalami dampak yang berat," ujar Prabowo dalam wawancara bersama pemimpin redaksi media massa nasional yang tayang di YouTube Najwa Shihab pada Senin (7/4/2025).
Ia secara spesifik menyoroti potensi kerugian pada industri padat karya seperti tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur.
Kendati demikian, Prabowo tidak tinggal diam. Ia berjanji bahwa pemerintah akan bergerak cepat untuk mencari jalan keluar dari tantangan ini.
Salah satu langkah strategis yang akan ditempuh adalah dengan eksplorasi dan pembukaan pasar-pasar baru bagi produk Indonesia.
"Tapi kita akan cari jalan keluar, kita harus berani mencari pasar baru, kita ini terlalu manja juga sih," tegas Prabowo, menyiratkan perlunya kemandirian dan keberanian untuk tidak hanya bergantung pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat.
Baca Juga: Nokia T21: Tablet Andal dengan Android 12, Chipset Unisoc T612, dan Baterai Tahan Seharian!
Presiden Prabowo kemudian menyinggung sejarah ketergantungan Indonesia pada pola ekonomi yang diajarkan oleh Amerika.
"Ini kan sistem ekonomi yang Amerika ajarkan pada kita, free market, no borders, mereka ajarkan kita, kita murid yang setia, kita mengikuti apa yang mereka ajarkan," ungkapnya.