Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

photo author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
Foto ilustrasi - IFG turut memberi proteksi pada masyarakat melalui produk asuransi.  (Freepik/jcomp)
Foto ilustrasi - IFG turut memberi proteksi pada masyarakat melalui produk asuransi. (Freepik/jcomp)

Sulawesinetwork.com - Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, holding pengelola aset negara, Indonesia Financial Group (IFG) memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan masyarakat melalui perlindungan finansial berbasis asuransi.

Selain menjalankan koordinasi aktif dengan BUMN lain dalam penanganan bencana, IFG juga mendorong peningkatan literasi proteksi sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko nasional.

Baca Juga: Sinergi Pemkab Bantaeng dan TNI AD dalam Ziarah Peringatan Hari Juang TNI AD ke-80 di TMP Sasayya

Melalui sinergi lintas sektor yang digerakkan Danantara, IFG berperan dalam menyediakan solusi perlindungan yang komprehensif, mulai dari kendaraan, properti, jiwa hingga keberlangsungan usaha, sebagai langkah preventif menghadapi dampak cuaca ekstrem dan perubahan iklim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan.

Baca Juga: Wabup Barru Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II

Dalam tiga bulan terakhir, intensitas hujan menunjukkan tren kenaikan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.

Fenomena La Nina lemah diperkirakan bertahan hingga Maret 2026, meskipun dampaknya terhadap intensitas hujan dinilai tidak terlalu signifikan pada puncak musim nanti.

Baca Juga: Pemkab Barru Bentuk 'CCTV' Kesehatan Hewan: Bimtek Petugas Pelapor Desa, Perkuat Deteksi Dini Penyakit

Namun demikian, risiko bencana hidrometeorologi tetap tinggi. Berdasarkan data BNPB, terdapat 354 kecamatan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak banjir bandang serta tanah longsor pada akhir November 2025.

Dampak bencana mengakibatkan kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas usaha, ribuan warga mengungsi, hingga korban jiwa.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Salurkan Tiga Truk Air Bersih Siap Minum untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

Bencana serupa juga terjadi di Bali pada Agustus 2025, di mana banjir berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat. BPBD Bali mencatat kerusakan 514 bangunan dengan estimasi kerugian mencapai Rp28,9 miliar, termasuk kendaraan yang terendam air, kerusakan rumah tinggal, terhentinya kegiatan ekonomi, dan korban jiwa.

“Rangkaian peristiwa tersebut menjadi alarm bahwa bencana dapat datang kapan saja, dan proteksi asuransi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan,” ujar Denny S Adji, Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X