internasional

Viral, Rabi di Israel Serukan Penduduk Gaza Termasuk Anak-Anak Dibiarkan Mati Kelaparan

Senin, 4 Agustus 2025 | 08:25 WIB
Seorang rabi atau ulama Yahudi di Israel, Rabbi Ronen Shaulov. (Instagram.com/@trtworld)

Sulawesinnetwork.com - Pernyataan seorang rabi atau ulama Yahudi, Rabbi Ronen Shaulov, memicu kemarahan publik setelah dirinya secara terbuka menyerukan agar seluruh penduduk Gaza, termasuk anak-anak, dibiarkan mati kelaparan.

Seruan ini disampaikan dalam sebuah pidato publik yang terekam dalam video dan diunggah oleh akun Instagram @trtworld pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Ronen Shaulov bukanlah tokoh pinggiran; ia dikenal sebagai rabi populer di Israel dengan banyak pengikut.

Baca Juga: Gubernur Sulawesi Tenggara: Pencegahan Korupsi Tanggung Jawab Kolektif

Hal ini membuat pernyataannya menjadi perhatian serius. Dalam pidatonya, Shaulov dengan tegas mengatakan, "Seluruh Gaza dan setiap anak di Gaza harus mati kelaparan."

Shaulov menyayangkan adanya diskusi tentang anak-anak kelaparan di Gaza, menganggapnya memalukan karena mengesampingkan peristiwa 7 Oktober yang dialami Israel.

Menurutnya, tindakan warga Gaza terhadap para sandera Israel menjadi alasan utama seruannya.

Baca Juga: Ramai Pemberitaan Ancaman Pecat PPPK Sulsel Yang Bocorkan Gaji dan Bergosip. Syahrullah Sanusi : Publik harus Pahami Implementasi Panca Prasetya KORPR

"Seluruh Gaza dan setiap anak di Gaza harus mati kelaparan. Karena apa yang dilakukan warga Gaza sekarang terhadap para sandera (warga Israel)," terangnya.

Rabi ini juga menuduh warga Gaza ikut menyiksa sandera dan tidak percaya dengan klaim adanya warga sipil yang tidak terlibat. Ia menggambarkan kondisi sandera Israel yang mengenaskan dan kelaparan.

Baca Juga: Soal Pengibaran Bendera One Piece, Titiek Soeharto: Masalah Ecek-ecek, Jangan Ditanggapi

"Mayat para sandera dan sandera hidup, dan menempatkan mereka di dalam rumah. Mereka menyimpannya saat mereka makan dan para sandera kelaparan, atau mati kelaparan," katanya.

Pernyataan ini sontak menuai kritik tajam karena menyasar anak-anak dan dianggap tidak manusiawi. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait pidato kontroversial Shaulov. (*)

Tags

Terkini