Sulawesinnetwork.com - Pernyataan seorang rabi atau ulama Yahudi, Rabbi Ronen Shaulov, memicu kemarahan publik setelah dirinya secara terbuka menyerukan agar seluruh penduduk Gaza, termasuk anak-anak, dibiarkan mati kelaparan.
Seruan ini disampaikan dalam sebuah pidato publik yang terekam dalam video dan diunggah oleh akun Instagram @trtworld pada Minggu, 3 Agustus 2025.
Ronen Shaulov bukanlah tokoh pinggiran; ia dikenal sebagai rabi populer di Israel dengan banyak pengikut.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Tenggara: Pencegahan Korupsi Tanggung Jawab Kolektif
Hal ini membuat pernyataannya menjadi perhatian serius. Dalam pidatonya, Shaulov dengan tegas mengatakan, "Seluruh Gaza dan setiap anak di Gaza harus mati kelaparan."
Shaulov menyayangkan adanya diskusi tentang anak-anak kelaparan di Gaza, menganggapnya memalukan karena mengesampingkan peristiwa 7 Oktober yang dialami Israel.
Menurutnya, tindakan warga Gaza terhadap para sandera Israel menjadi alasan utama seruannya.
"Seluruh Gaza dan setiap anak di Gaza harus mati kelaparan. Karena apa yang dilakukan warga Gaza sekarang terhadap para sandera (warga Israel)," terangnya.
Rabi ini juga menuduh warga Gaza ikut menyiksa sandera dan tidak percaya dengan klaim adanya warga sipil yang tidak terlibat. Ia menggambarkan kondisi sandera Israel yang mengenaskan dan kelaparan.
Baca Juga: Soal Pengibaran Bendera One Piece, Titiek Soeharto: Masalah Ecek-ecek, Jangan Ditanggapi
"Mayat para sandera dan sandera hidup, dan menempatkan mereka di dalam rumah. Mereka menyimpannya saat mereka makan dan para sandera kelaparan, atau mati kelaparan," katanya.
Pernyataan ini sontak menuai kritik tajam karena menyasar anak-anak dan dianggap tidak manusiawi. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait pidato kontroversial Shaulov. (*)