Trump Nyalakan Lagi Bara Batu Bara: Berkah Sesaat untuk RI, Langkah Mundur Iklim Global?

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 12:00 WIB
Trump tentang Kebijakan Menghidupkan Batu Bara.  ((instagram.com/realdonaldtrump))
Trump tentang Kebijakan Menghidupkan Batu Bara. ((instagram.com/realdonaldtrump))

Sulawesinetwork.com - Presiden Donald Trump kembali membuat gebrakan kontroversial di panggung energi dunia.

Alih-alih mengikuti tren global menuju energi bersih, Trump justru tanpa ragu menandatangani empat perintah eksekutif yang bertujuan untuk membangkitkan kembali kejayaan industri batu bara Amerika Serikat.

Langkah ini sontak menuai kritik pedas dan dianggap sebagai kemunduran signifikan dalam upaya global memerangi krisis iklim.

Baca Juga: Kabar Gembira dari Sawah! Mentan Amran Yakin Panen Raya 2025 Melimpah Ruah

Keputusan Trump ini langsung terasa di pasar komoditas. Pada 8 April 2025, harga batu bara global melonjak ke angka US$100,25 per ton, atau sekitar Rp2 juta per ton, mengalami kenaikan sebesar 1,37% hanya dalam sehari.

Meskipun menjadi satu-satunya komoditas energi yang mencatatkan penguatan di tengah isu perubahan iklim, langkah Trump ini dipandang sebagai langkah regresif dalam skala global.

Serangkaian perintah eksekutif yang diteken Trump mencakup penundaan penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang sudah tua, percepatan proses perizinan tambang batu bara di lahan federal, serta pembentukan dewan energi khusus yang bertugas memangkas berbagai hambatan regulasi yang selama ini menghambat industri ini.

Baca Juga: Misteri di Balik Senyum Teuku Umar: Pertemuan Mendadak Prabowo dan Megawati Ditemani Para Elite, Bahas Apa?

Tak hanya itu, Trump juga memerintahkan investigasi terhadap negara bagian yang dianggap menghalang-halangi perkembangan industri batu bara.

"Kami mengakhiri perang Joe Biden terhadap batu bara yang indah dan bersih, sekali dan untuk selamanya. Dan bukan hanya Biden, tapi juga Obama, dan yang lainnya," seru Trump dengan nada penuh kemenangan, didampingi oleh para pekerja tambang yang menyambut baik kebijakan ini.

Namun, penggunaan frasa "batu bara bersih" oleh Trump langsung menuai cibiran dari para pemerhati lingkungan.

Baca Juga: Usai Viral Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Lucky Hakim 'Ditagih' Sulap Indramayu Jadi 'Little Tokyo'

Mereka menegaskan bahwa pembakaran batu bara, meskipun dengan teknologi terkini, tetap menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan dan berkontribusi besar terhadap perubahan iklim.

Teknologi "bersih" yang dijanjikan pun dinilai belum teruji secara masif dan ekonomis untuk diterapkan secara luas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X