Sulawesinetwork.com - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, melantik susunan pengurus DPP periode 2025-2030 pada Kongres VI PDIP di Bali, Sabtu (2/8).
Namun, dalam struktur kepengurusan baru tersebut, tidak ada nama Hasto Kristiyanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) selama dua periode.
Posisi Sekjen kini diisi oleh Megawati sendiri. Ketua Steering Committee Kongres PDIP, Komarudin Watubun, menjelaskan bahwa keputusan Megawati untuk merangkap jabatan ini adalah hasil pertimbangan pribadinya. Hasto sendiri tidak hadir saat pelantikan pengurus berlangsung.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Tenggara: Pencegahan Korupsi Tanggung Jawab Kolektif
Keputusan ini diambil setelah Hasto Kristiyanto mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (1/8), dan dibebaskan dari vonis 3,5 tahun penjara atas kasus suap PAW anggota DPR.
Meskipun tak masuk dalam struktur, Hasto Kristiyanto tiba di lokasi Kongres saat penutupan dan disambut hangat oleh ribuan kader.
Saat Hasto menghormat dan mencium tangannya, Megawati terlihat tersenyum dan menitikkan air mata, menandakan momen emosional antara keduanya.
Dalam pidatonya, Megawati menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus yang menimpa Hasto.
Ia mengungkapkan rasa sedih melihat kondisi KPK saat ini, yang menurutnya telah memperlakukan Hasto dan banyak orang lain secara tidak adil dari sisi hukum.
Megawati juga menyinggung amnesti yang diberikan Prabowo, mempertanyakan mengapa masalah tersebut harus sampai ditangani oleh Presiden.
Baca Juga: Soal Pengibaran Bendera One Piece, Titiek Soeharto: Masalah Ecek-ecek, Jangan Ditanggapi
"Masa urusan begini aja Presiden harus turun tangan? Coba pikirkan," ucapnya.
Mengenai peluang Hasto kembali menduduki posisi Sekjen, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyebut bahwa Megawati pasti memiliki pertimbangan tersendiri.