Indonesia Siapkan Langkah Negosiasi Hadapi Tarif AS, Meski Posisi Dubes di Washington Masih Kosong

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 09:45 WIB
Langkah Pemerintah Indonesia Menghadapi Tarif Resiprokal Trump.  ((instagram.com/airlanggahartarto_official))
Langkah Pemerintah Indonesia Menghadapi Tarif Resiprokal Trump. ((instagram.com/airlanggahartarto_official))

Pemerintah Indonesia telah menyusun sejumlah strategi sebagai materi negosiasi, yang akan dibawa dalam lawatan resmi ke Washington D.C.

Airlangga menyebut bahwa Indonesia menghindari langkah retaliasi dan memilih jalur diplomasi sebagai bentuk solusi yang lebih konstruktif dan saling menguntungkan.

Baca Juga: Sah! Mentan Andi Amran Sulaiman Nakhodai KKSS 2025-2030: Rumah Besar Warga Sulsel Kini Dipimpin Putra Terbaik!

Pemerintah juga akan mengoordinasikan langkah bersama negara-negara ASEAN terlebih dahulu dalam pertemuan pada 10 April 2025.

"Indonesia sendiri akan mendorong beberapa kesepakatan dan dengan beberapa negara ASEAN, menteri perdagangan juga berkomunikasi selain dengan Malaysia juga dengan Singapura, dengan Kamboja dan yang lain untuk mengkalibrasi sikap bersama ASEAN," ujar Airlangga.

Dalam pemaparan kepada pelaku usaha, pemerintah memaparkan empat strategi utama yang akan dibawa dalam negosiasi dengan AS.

Baca Juga: Drama Perselingkuhan Memanas: Lisa Mariana Mendadak Meminta Maaf ke Atalia Praratya Sambil Memohon Masa Depan Anaknya

Langkah pertama adalah revitalisasi perjanjian Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang telah ada sejak 1996 namun dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi perdagangan saat ini.

"Karena TIFA sendiri secara bilateral ditandatangani di tahun 1996 dan banyak isunya sudah tidak relevan lagi sehingga kita akan mendorong (revitalisasi) berbagai kebijakan itu masuk dalam TIFA," jelas Airlangga.

Langkah kedua adalah deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs), termasuk pelonggaran kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada sektor teknologi informasi dan komunikasi, serta evaluasi kebijakan pelarangan dan pembatasan barang ekspor-impor dengan AS.

Baca Juga: Mengenang Titiek Puspa: Ketika Keharumannya di Era 60-an Setara The Beatles, Kini Sang Pahlawan Seni Telah Tiada

Solusi ketiga berupa peningkatan impor dan investasi dari Amerika Serikat, khususnya di sektor energi seperti minyak dan gas bumi.

Langkah keempat melibatkan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal seperti pengurangan bea masuk, pajak penghasilan (PPh) impor, serta PPN impor, untuk menjaga daya saing ekspor Indonesia dan memperbesar volume perdagangan dua arah.

"Terkait dengan tarif dan bagaimana kita meningkatkan impor, bagaimana dengan impor ekspor kita yang bisa sampai 18 miliar dolar AS diisi dengan produk-produk yang kita impor, termasuk gandum, katun bahkan juga salah satunya adalah produk migas," jelas Airlangga.

Baca Juga: Tragedi di Tengah Krisis: Dokter PPDS Diduga Perkosa Putri Pasien Kritis yang Akhirnya Meninggal Dunia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X