Mengenang Titiek Puspa: Ketika Keharumannya di Era 60-an Setara The Beatles, Kini Sang Pahlawan Seni Telah Tiada

photo author
- Jumat, 11 April 2025 | 15:35 WIB
Potret musisi legendaris Tanah Air, Titiek Puspa yang berpulang ke sisi-Nya pada Kamis, 10 April 2025. (Instagram.com/@prabowo)
Potret musisi legendaris Tanah Air, Titiek Puspa yang berpulang ke sisi-Nya pada Kamis, 10 April 2025. (Instagram.com/@prabowo)

Sulawesinetwork.com - Kabar duka mendalam terus menyelimuti industri hiburan Tanah Air.

Setelah berjuang di RS Medistra Jakarta, penyanyi legendaris Titiek Puspa menghembuskan napas terakhir pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB.

Saat ini, jenazah Eyang Puspa disemayamkan di rumah duka kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Trump 'Hidupkan' Lagi Batu Bara, Indonesia Siap Panen 'Harta Karun' Miliaran Dolar!

Rencananya, upacara pemakaman akan dilangsungkan besok, Jumat, 11 April 2025, sekitar pukul 13.00 WIB di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Kepergian sosok yang berjasa besar bagi perkembangan musik Indonesia ini turut menyentuh hati Presiden RI, Prabowo Subianto.

Melalui akun Instagram resminya, @prabowo, beliau menyampaikan belasungkawa yang mendalam.

Baca Juga: Terobosan Pendidikan! Guru Sekolah Rakyat Bakal Dikontrak Khusus, Ini Syaratnya!

"Semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Masa Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan," tulis Presiden Prabowo.

Mungkin tak banyak yang tahu, di era gemilang karirnya, Titiek Puspa pernah menjadi bagian penting dari sebuah proyek musik yang digagas langsung oleh Presiden Soekarno, bernama The Lensoist.

Bersama musisi-musisi hebat lainnya seperti Bing Slamet, Nien Lesmana, dan Munif A. Bahasuan, Titiek Puspa menjadi salah satu vokalis utama grup musik tersebut.

Baca Juga: Babak Baru Drama Lisa Mariana: Ayu Aulia Bongkar Kondisi Ekonomi Memprihatinkan hingga Rumah Nyaris Roboh!

Pembentukan The Lensoist bukan tanpa alasan. Di tengah derasnya arus musik rock-n-roll dan pop Barat yang melanda dunia, termasuk Indonesia pada era 1960-an, Soekarno melihat adanya potensi ancaman terhadap identitas budaya bangsa.

Musik dari ikon-ikon Barat seperti Elvis Presley dan The Beatles begitu membius generasi muda Indonesia saat itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X