Sulawesinetwork.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengakui adanya turbulensi yang melanda ekonomi global, yang turut menyeret kinerja pasar saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tak luput dari dampak gejolak tersebut.
Pada perdagangan Selasa (8/4/2025) pagi pukul 09.00 WIB, IHSG BEI sempat mencatatkan penurunan tajam sebesar 596,33 poin atau 9,16 persen, terperosok ke level 5.914,28.
Baca Juga: Prabowo Geram Soal Koruptor: Kembalikan yang Kau Curi! Negara Pantas Sita Aset!
Senada dengan itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 juga mengalami koreksi signifikan sebesar 92,61 poin atau 11,25 persen, berada di posisi 651,90.
Meskipun demikian, dalam Sarasehan Ekonomi di Jakarta pada hari yang sama, Airlangga Hartarto justru memberikan pandangan yang lebih optimis.
Ia menyatakan bahwa meskipun sempat tertekan, IHSG kini telah menunjukkan tren pemulihan.
"Dunia sedang tidak baik-baik saja, kita lihat indikator pasar keuangan masih berfluktuasi," ujar Airlangga.
"IHSG masih negatif, tadi pagi negatif namun sudah berada pada trend positif, sudah naik," imbuhnya, memberikan sedikit angin segar di tengah kekhawatiran pasar.
Lebih lanjut, Airlangga menyoroti bahwa di tengah gejolak bursa saham, nilai tukar rupiah relatif stabil.
Baca Juga: Sri Mulyani Skakmat Kebijakan Tarif Resiprokal Trump: Semua Ekonom Angkat Tangan!
Begitu pula dengan kondisi cadangan devisa dan pasar obligasi Indonesia yang dinilai masih terjaga.
Menko Perekonomian RI itu mengidentifikasi kebijakan tarif impor yang kembali digulirkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebagai salah satu faktor utama yang memicu ketidakpastian global dan berdampak pada pasar keuangan.