Setelah ayahnya meninggal dunia tahun 1655, Sultan Hasanuddin kemudian dinobatkan sebagai Raja.
Baca Juga: Mentan SYL Dikabarkan Hilang Kontak di Luar Negeri, Presiden Jokowi Buka Suara Seperti ini
Pemilihan pemimpin ini berdasarkan prestasi ketika ayahnya memerintah.
Diketahui, nama asli Sultan Hasanuddin adalah Muhammad Bakir I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.
Ia lahir pada 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi dan meninggal pada usia 39 tahun pada 12 Juni 1670 di Gowa, Sulawesi Selatan.
Selama masa kepemimpinannya, Sultan Hasanuddin telah berhasil menggagalkan rencana Belanda untuk menguasai Kerajaan Islam Gowa.
Tidak hanya itu, dia bahkan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil untuk bersatu memerangi penjajah.
Dilansir dari elibrary.unikom, Sultan Hasanuddin tidak hanya melawan bangsa luar saja akan tetapi juga berperang melawan sesama bangsa sendiri.
VOC berhasil menerapkan politik adu domba untuk memecahkan Kerajaan Gowa-Tallo dan Kerajaan Bone, sehingga Kerajaan Bone memihak ke VOC.
Penyebab Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan, karena VOC ingin menguasai rempah-rempah di perairan Sulawesi dan Maluku.
Kesultanan Gowa dikenal sebagai jalur lintas perdagangan, sekaligus pusat perhubungan.
Jalur pelayaran ini menghubungkan perdagangan antara pulau Jawa, Kalimantan, dan Maluku. (*)