Pakaian Adat Khas Sulsel: Baju Bodo Hingga Jas Tutu' yang Pernah Dipakai Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan

photo author
- Selasa, 12 September 2023 | 14:07 WIB
Presiden Joko Widodo menggunakan salah satu baju adat dari Sulawesi Selatan pada saat pidato kenegaraan sidang tahunan (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo menggunakan salah satu baju adat dari Sulawesi Selatan pada saat pidato kenegaraan sidang tahunan (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)

Sulawesinetwork.com - Baju adat adalah jenis pakaian atau busana tradisional yang digunakan oleh suatu kelompok etnis atau masyarakat dalam konteks budaya dan adat istiadat.

Di Sulawesi Selatan (Sulsel) sendiri juga memiliki baju adat dengan ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda.

Setidaknya ada 3 suku besar yang ada di sulsel, mulai dari Makassar, Bugis hingga Toraja.

Baca Juga: Digadang Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Akui Sudah Bertemu Megawati

Hingga Sampai saat ini mereka masih melestarikan baju peninggalan leluhurnya.

Berbagai macam baju adat Sulawesi Selatan itu pun mempunyai corak dan motifnya sendiri untuk menunjukkan identitas budaya dari kelompok masyarakat berdasarkan suku yang ada di Sulsel.

Masyarakat Sulsel biasanya mengenakan baju adat Sulawesi Selatan dalam acara-acara tertentu.

Baca Juga: Gaji Kecil dan Kerap Telat, Nasib Petugas Damkar Hadapi Bahaya Hingga Dilempar Sendal

Terkhusus dalam acara resmi seperti upacara budaya hingga acara pernikahan.

Pernah pada tahun 2017, Saat Pidato Kenegaraan di sidang tahunan MPR/DPR/DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Presiden Jokowi mengenakan Baju Adat Khas Sulawesi Selatan yang disebut dengan Jas Tutu'.

"Saya mengenakan songkok racca, jas tutu', bersarung lipa' garusu'. Pak Jusuf Kalla memakai blangkon dan berkain batik. Saya dengan busana ala Bone, Pak JK tampil dengan beskap gaya Solo," ungkap Jokowi pada waktu itu (16/8/2017).

 

Nah, tahukah kamu, selain Jas tutu', berikut jenis- jenis baju adat yang ada di Sulawesi Selatan:

Baca Juga: Bantah Lempari Petugas Damkar Pakai Sendal, Kepala Desa: Ada Rasa Kesal Karena Terlambat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X