Sulawesinetwork.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali mengukuhkan komitmennya terhadap perekonomian nasional melalui program "Naik Kelas" UMKM.
Program ini tak hanya sekadar pelatihan, namun merupakan upaya sistematis dan terukur untuk mendongkrak daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Bertempat di Gedung The Gade Tower - Pegadaian, Jakarta Pusat, acara ini menjadi ajang berkumpulnya 164 UMKM binaan dan 41 fasilitator dari berbagai BUMN.
Baca Juga: OJK Buka Suara Soal Danantara di Bank BUMN: Jaga Kredibilitas dan Dorong Pendalaman Pasar!
Ini adalah bukti nyata kolaborasi antar-BUMN dalam memberdayakan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Keunikan program "Naik Kelas" terletak pada pendekatan berbasis data yang cermat.
Dengan memanfaatkan platform Naksir UMKM, sebuah aplikasi profiling yang mengklasifikasikan tingkat kematangan bisnis UMKM ke dalam empat kelas, Kementerian BUMN mampu menyusun kurikulum pelatihan yang disesuaikan secara presisi dengan kebutuhan spesifik masing-masing UMKM.
Baca Juga: Demi Kesejahteraan Nelayan, Menteri Trenggono Mendesak Kemenkeu Cairkan Blokir Anggaran Rp2 Triliun!
Rachman Ferry, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN, mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, menegaskan bahwa transformasi UMKM harus dilakukan secara terukur dan berkelanjutan.
"Peningkatan kapasitas UMKM tidak dapat diseragamkan. Dengan klasifikasi yang jelas, kami dapat memberikan pendampingan yang lebih tepat sasaran, khususnya dalam tahap transisi dari level menengah ke tingkat yang lebih matang," ujarnya.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek vital dalam pengembangan bisnis, dirancang untuk mempersiapkan UMKM menghadapi tantangan dan merebut peluang di pasar yang semakin kompetitif:
Baca Juga: Menkes Budi Minta MK Tolak Gugatan IDI: UU Kesehatan Perkuat Organisasi Profesi, Bukan Melemahkan!
- Sertifikasi Produk: Pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi Halal dan BPOM oleh lembaga terkait, memastikan produk UMKM memenuhi standar kualitas dan keamanan.
- Optimalisasi Keuangan: Pembekalan pengelolaan keuangan yang efektif dengan pendampingan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Penguatan Merek & Pemasaran Digital: Pelatihan fotografi produk, copywriting, serta optimalisasi media sosial untuk memperluas jangkauan pasar.
- Sistem Point of Sales: Dukungan digitalisasi usaha melalui teknologi Point of Sales dari Telkom Indonesia.
Baca Juga: Sapi Kurban Presiden Prabowo: Remon, Simental Cross 900 Kg dari Riau!
Program ini tak akan berjalan optimal tanpa dukungan aktif dari berbagai BUMN pendukung, seperti Pegadaian, Mind ID, PNM, ID FOOD, IFG, Krakatau Steel, dan Danareksa.