5. Mendesak Kapolres Bulukumba untuk mencopot Kasat Lantas Polres Bulukumba, Kanit Regident Polres Bulukumba, dan Kanit Laka Polres Bulukumb, atas dugaan praktik pungli dalam pelayanan publik.
6. Memberikan ultimatum 100 hari kerja kepada Kapolres Bulukumba untuk menunjukkan progres positif dalam penegakan supremasi hukum di Bulukumba. Jika tidak ada perubahan signifikan, HMI mendesak Kapolres untuk "angkat kaki" dari Bulukumba.
Baca Juga: Polisi Bulukumba Bekuk 2 Pria Terkait Penganiayaan Sadis Menggunakan Busur
Jenderal Lapangan aksi HMI, Alam Nur, menyatakan bahwa tuntutan ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kondisi penegakan hukum di Bulukumba yang dinilai semakin memburuk.
Mereka berharap Kapolres Bulukumba yang baru dapat mengambil tindakan tegas dan membersihkan institusi Polri dari praktik-praktik ilegal yang mencoreng nama baik korps Bhayangkara serta meresahkan masyarakat.
Ultimatum 100 hari ini menjadi penanda bahwa HMI akan terus mengawasi dan mengawal kinerja Polres Bulukumba dalam menegakkan hukum di Bumi Panrita Lopi. (*)