'Sekolahnya di Mana?' Pengamat Ekonomi Skakmat Menteri Soal Prioritaskan Makan Gratis Ketimbang Lapangan Kerja

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 10:59 WIB
Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal, Ferry Latuhihin (kiri) dan Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy (kanan). (YouTube.com/RhenaldKasali - Instagram.com/@rachmatpambudy)
Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal, Ferry Latuhihin (kiri) dan Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy (kanan). (YouTube.com/RhenaldKasali - Instagram.com/@rachmatpambudy)

Sulawesinetwork.com - Geger! Pernyataan seorang menteri Kabinet Merah Putih RI baru-baru ini memicu perdebatan sengit di kalangan publik. Pasalnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, secara terbuka menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) lebih krusial dan mendesak ketimbang penciptaan lapangan pekerjaan.

Pernyataan kontroversial ini dilontarkan saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada 22 April 2025. "Jadi, kalau ada orang mengatakan kenapa musti kasih makan? Kenapa tidak kasih pekerjaan saja? Tidak akan tercapai untuk mengatasi persoalan (kekurangan gizi)," ujarnya kala itu.

Sontak, pernyataan ini menuai kritik pedas dari berbagai pihak, salah satunya adalah Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal terkemuka, Ferry Latuhihin. Dalam sebuah kesempatan berbeda, Ferry tanpa ragu menyebut logika berpikir sang menteri "salah kaprah". Menurutnya, lapangan pekerjaan justru memiliki urgensi yang jauh lebih tinggi bagi masyarakat Indonesia dibandingkan program MBG.

Baca Juga: KPK Bongkar Kecurangan Akreditasi Sekolah! Mendikdasmen Gercep Lakukan Penelusuran

"Itu berawal dari Menteri Bappenas kita, Pak Rachmat Pambudy, yang menyatakan MBG lebih mendesak daripada lapangan pekerjaan," ungkap Ferry dalam siniar YouTube Rhenald Kasali yang tayang dan dilihat pada Senin, 28 April 2025.

Tak hanya mengkritik substansi pernyataan, Ferry bahkan menyoroti latar belakang pendidikan sang menteri setelah mendengar pandangan tersebut. Sebuah sindiran tajam yang menunjukkan betapa berseberangannya pendapat para ahli terkait isu prioritas pembangunan ini.

Lebih lanjut, Ferry dengan tegas menyatakan bahwa penciptaan lapangan kerja seharusnya menjadi fokus utama pemerintah di negara manapun di dunia.

Baca Juga: Gebrakan Kemenkop! 80 Kopdes Merah Putih Percontohan Segera Diresmikan di Seluruh Indonesia

"Nah ini saya bingung sekolahnya di mana, dengan berani mengatakan program makan bergizi gratis lebih penting ketimbang lapangan kerja," sentilnya dengan nada heran.

"Sedangkan kita tahu, di mana pun juga, di negara manapun, yang namanya pemerintahan, fokusnya adalah menciptakan lapangan kerja," pungkas Ferry, seolah menyayangkan pandangan yang dianggapnya menyimpang dari prinsip-prinsip ekonomi mendasar.

Kritik pedas dari seorang pengamat ekonomi senior ini tentu semakin memanaskan diskusi publik mengenai program MBG dan prioritas pembangunan nasional.

Baca Juga: Bimbim Slank Ungkap Kronologi Meninggalnya Bunda Iffet, Sempat Masuk ICU dan Ngotot Minta Pulang ke Rumah

Pernyataan Menteri Bappenas dan respons keras dari Ferry Latuhihin ini menjadi sorotan tajam, memicu pertanyaan mendasar tentang arah kebijakan pemerintah dalam menyejahterakan rakyat Indonesia. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X