Sulawesinetwork.com - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa wadah atau "tray" untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus diproduksi oleh industri lokal, bukan impor.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, usai pertemuan dengan Presiden di Istana Kepresidenan.
"Jadi, setelah Prof. Arif itu melakukan studi dan tim melihat ke bawah dan kami sepakat tadi dengan Bappenas dan juga Badan Gizi untuk bersama-sama melakukan pengawasan, misalnya bikin apa namanya tray-nya (wadah) itu tidak boleh diimpor suruh bikin lokal," ujar Luhut.
Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa program MBG tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga mendukung pertumbuhan industri lokal.
Dengan menggunakan wadah buatan lokal, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian dalam negeri.
"Karena itu kita lihat masih ada buatan luar, jadi semua kita harus satu padu untuk melakukan pengawasan. Presiden tadi minta ini," lanjut Luhut.
Baca Juga: Utang Pajak Motor Lunas! Dedi Mulyadi Bebaskan Tunggakan, Waspada Pungli, Lapor Medsos!
Selain fokus pada penggunaan produk lokal, DEN juga menyampaikan kajian mengenai dampak positif program MBG terhadap penyerapan tenaga kerja dan penurunan angka kemiskinan.
Program ini diprediksi mampu menciptakan lapangan kerja baru hingga 1,9 juta dan menekan angka kemiskinan sebesar 5,8 persen.
"Lebih lanjut, DEN menyampaikan kajian tentang potensi dari dampak MBG ini terhadap penyerapan tenaga kerja juga kemiskinan. Kesimpulannya adalah program ini sangat bagus dalam konteks menciptakan lapangan kerja baru sampai 1,9 juta dan menekan kemiskinan mencapai 5,8 %," jelas Luhut.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, program MBG diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.(*)