Tegaskan Tak Ingin Senjata Nuklir, Presiden Iran Lobi Uni Emirat Arab Pasca-Konflik dengan Israel

photo author
- Kamis, 26 Juni 2025 | 08:15 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kiri) dan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian (kanan). (X.com/@drpezeshkian)
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kiri) dan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian (kanan). (X.com/@drpezeshkian)

Sulawesinetwork.com - Sehari setelah kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri konflik 12 hari dengan Israel, Presiden Iran Masoud Pezeshkian melancarkan langkah diplomatik penting untuk meredakan ketegangan dan mengklarifikasi posisi negaranya terkait isu nuklir yang sensitif.

Dalam sebuah pernyataan tegas pada Rabu, 25 Juni 2025, Pezeshkian memastikan bahwa negaranya tidak pernah berniat mengembangkan senjata pemusnah massal.

Namun, pada saat yang sama, ia menegaskan Iran tidak akan mundur dari haknya untuk memanfaatkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Baca Juga: Melalui Danantara, Indonesia dan Rusia Luncurkan Platform Investasi Rp37,6 Triliun! Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Teknologi

Pernyataan ini bukan kebetulan, melainkan sebuah manuver strategis yang dilancarkan di tengah situasi keamanan regional yang masih rapuh.

Manuver Diplomatik Melalui Telepon

Untuk menyampaikan pesannya, Presiden Pezeshkian memilih jalur komunikasi strategis melalui Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed, yang merupakan sekutu penting Amerika Serikat di kawasan Teluk.

Baca Juga: Kejutan dari HMD Global: Nokia X800 5G Rilis dengan Fitur Menggiurkan

Dalam percakapan telepon tersebut, Pezeshkian secara langsung meminta UEA untuk membantu menjelaskan posisi Iran kepada Washington.

"Kami berharap Anda menjelaskan kepada mereka (AS), dalam hubungan Anda dengan Amerika Serikat, bahwa Republik Islam Iran hanya ingin menegaskan hak-haknya yang sah," kata Pezeshkian, sebagaimana dikutip dari Times of Israel.

Ia kemudian menggarisbawahi komitmen negaranya dengan kalimat yang jelas: "Kami tidak pernah berusaha memperoleh senjata nuklir dan tidak menginginkannya."

Baca Juga: Usulan Pemakzulan Gibran Masih Menggantung, Ketua MPR Ahmad Muzani Belum Terima Update

Menjawab Dalih Serangan dan Membuka Pintu Dialog

Langkah Pezeshkian ini merupakan respons langsung terhadap tuduhan dari Israel dan Amerika Serikat, yang kerap menjadikan program nuklir Iran sebagai dalih untuk melakukan serangan atau memberlakukan sanksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X