Sulawesinetwork.com – Kabar penting datang dari Istana Kepresidenan. Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak (DJP) yang baru, menggantikan Suryo Utomo.
Penunjukan ini menandai era baru dalam pengelolaan perpajakan nasional di bawah kepemimpinan Bimo.
Bimo Wijayanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, hadir di Istana bersama Letnan Jenderal Djaka Budi Utama yang akan menduduki posisi Direktur Jenderal Bea Cukai.
"Saya diberikan mandat nanti sesuai dengan arahan Menteri Keuangan, akan bergabung dengan Kementerian Keuangan," ujar Bimo setelah pertemuannya dengan Presiden Prabowo.
Ia menambahkan bahwa telah menerima beberapa arahan penting dari Presiden, meskipun enggan merinci detailnya.
Lahir di Ngada, Nusa Tenggara Timur pada 5 Juli 1977, Bimo Wijayanto bukanlah nama asing di lingkungan pemerintahan dan korporasi.
Sebelum penunjukan ini, ia telah memiliki rekam jejak yang cukup panjang dan beragam:
- Sekretaris Deputi bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Desember 2024 - Sekarang)
- Asisten Deputi Investasi Strategis, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (September 2020 - Desember 2024)
- Komisaris Independen Phapros (Anak Perusahaan PT Kimia Farma Tbk) sejak 2022
Baca Juga: Harkitnas 2025! Bupati Bulukumba Pimpin Upacara dan Tanam Pohon Produktif
Dari segi pendidikan, Bimo Wijayanto memiliki latar belakang yang sangat solid dan bertaraf internasional:
- SMA Taruna Nusantara (Lulus 1995)
- Akuntansi, Universitas Gadjah Mada (UGM) (Lulus 2000)
- Master of Business Administration (MBA), University of Queensland, Australia (Lulus 2005)
- Postdoctoral Fellowships - Inaugural Hadi Soesastro Prize - Australia Awards, National Center for Social and Economic Modeling (Natsem) and Duce Center for International Development (DCID), Duke University, Amerika Serikat.
- Doctor of Philosophy (Ph.D) di bidang Ekonomi, Natsem, University of Canberra, Australia.
Dengan rekam jejak yang mumpuni baik di sektor pemerintahan maupun korporasi, serta latar belakang pendidikan yang kuat, penunjukan Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak diharapkan dapat membawa inovasi dan peningkatan kinerja dalam penerimaan negara di masa kepemimpinan Presiden Prabowo.
Tantangan besar menanti untuk mengoptimalkan potensi pajak demi pembangunan nasional.(*)