Perusahaan ini tak main-main, mereka telah mengalokasikan dana jumbo hingga USD 80 miliar untuk pembangunan pusat data yang akan berfungsi sebagai infrastruktur pelatihan model-model AI mutakhir.
Salah satu langkah strategis yang paling menonjol adalah keputusan Microsoft untuk merekrut tokoh AI terkemuka asal Inggris, Mustafa Suleyman, yang kini memimpin divisi baru bernama Microsoft AI.
Baca Juga: Musibah KMP Tunu Pratama Jaya: Instruksi Tanggap Presiden Prabowo dari Tanah Suci
Microsoft menegaskan bahwa PHK ini adalah bagian tak terhindarkan dari perubahan organisasi yang dibutuhkan untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah dinamika pasar teknologi yang terus bergerak cepat dan didominasi oleh inovasi AI.
Keputusan ini menggambarkan sebuah tren besar di industri teknologi, di mana perusahaan-perusahaan raksasa rela melakukan restrukturisasi drastis demi bisa bersaing dan memimpin di era kecerdasan buatan.
Ribuan karyawan terpaksa dikorbankan, namun Microsoft tampaknya percaya ini adalah harga yang harus dibayar demi masa depan yang lebih cerah dengan AI sebagai inti bisnisnya.(*)