nasional

Kontroversi Siswa 'Nakal' Dikirim ke Barak TNI: Pengamat Pertanyakan Arah Kebijakan Dedi Mulyadi

Jumat, 2 Mei 2025 | 14:24 WIB
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim (kiri) dan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (kanan). (Instagram.com/@dedimulyadi71)

Ia khawatir, siswa akan tertinggal dalam pelajaran sekolah jika terlalu lama berada di luar lingkungan pendidikan formal.

Pertanyaan Salim mencerminkan kekhawatiran banyak pihak tentang efektivitas dan dampak jangka panjang dari kebijakan ini.

Baca Juga: Nuansa Mendalam di Hardiknas SMP Negeri 9 Bulukumba: Hitam Sebagai Simbol dan Semangat Kolaborasi

Apakah disiplin militer benar-benar solusi untuk mengatasi kenakalan remaja? Bagaimana dengan aspek pendidikan akademis mereka? Apakah kebijakan ini sudah melalui kajian mendalam dengan melibatkan ahli pendidikan?

Kontroversi ini membuka ruang diskusi tentang pendekatan yang lebih komprehensif dalam menangani kenakalan remaja.

Bukan sekadar mengirim mereka ke barak militer, tetapi juga memahami akar permasalahan, seperti kondisi keluarga, lingkungan sosial, dan kualitas pendidikan di sekolah.

Baca Juga: Langkah Cerdas Bulukumba, Gandeng Kemenkum Sulsel Amankan Warisan Budaya dengan Hak Kekayaan Intelektual

Diperlukan sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda.

Kebijakan Dedi Mulyadi mungkin memiliki niat baik, namun tanpa kejelasan konsep dan kurikulum yang matang, dikhawatirkan justru akan menimbulkan masalah baru.

Publik menanti penjelasan lebih lanjut dari pemerintah Jawa Barat tentang implementasi kebijakan ini.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB