Kesejahteraan Petani Kian Meningkat, Nilai Tukar Petani September Tembus 124,36

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 09:16 WIB
Ilustrasi. Petani menjemur hasil panen.
Ilustrasi. Petani menjemur hasil panen.

Sulawesinetwork.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2025 sebesar 124,36, atau naik 0,63 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 123,57. 

Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) meningkat lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib).

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, menjelaskan bahwa kenaikan NTP terutama dipengaruhi oleh sejumlah komoditas unggulan.

Baca Juga: Kemenkes Pantau dari Dekat MBG, Mulai dari Bahan Baku hingga Efektivitas Program pada Siswa Sekolah

“Nilai Tukar Petani atau NTP September 2025 tercatat sebesar 124,36 atau naik sebesar 0,63 persen dibandingkan dengan Agustus 2025.

 Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It naik sebesar 0,71 persen lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,08 persen. 

Komoditas yang dominan memengaruhi peningkatan indeks harga yang diterima petani nasional adalah kopi, kelapa sawit, cabai merah, dan karet,” ujar Habibullah, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Membaca Arah Kebijakan Penghapusan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan oleh Pemerintah

Menurutnya, subsektor dengan kenaikan tertinggi adalah Tanaman Perkebunan Rakyat yang mencatat peningkatan NTP sebesar 1,57 persen.

“Hal ini karena It naik sebesar 1,68 persen lebih tinggi dari kenaikan Ib yang sebesar 0,9 persen. Komoditas yang dominan memengaruhi peningkatan It adalah kopi, kelapa sawit, karet, dan cengkeh,” jelasnya.

Subsektor lain yang juga menjadi penopang adalah Peternakan dengan kenaikan NTP sebesar 1,51 persen.

Baca Juga: Menilik Usulan Pembentukan Undang-Undang MBG: Misi Keberlanjutan hingga Respon Kepala BGN

“Peternakan mengalami peningkatan NTP karena It naik sebesar 1,62 persen lebih tinggi dari kenaikan Ib yang sebesar 0,11 persen. 

Komoditas yang dominan memengaruhi peningkatan It adalah ayam ras, daging, telur ayam ras, ayam kampung atau buras, serta sapi potong,” tambah Habibullah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X