BPS juga menymapiakan kondisi lonjakan produksi yang signifikan sepanjang tahun. Berdasarkan hasil KSA BPS, produksi beras Januari–November 2025 diproyeksikan mencapai 33,19 juta ton, meningkat 12,62% dibanding periode yang sama tahun 2024 (29,47 juta ton).
Lonjakan produksi ini memastikan ketersediaan pasokan beras nasional berada pada posisi aman, bahkan melampaui capaian produksi sepanjang 2024 yang hanya mencapai 30,34 juta ton.
Baca Juga: Komisi IX DPR Soroti Pelaksanaan MBG: Sentil Kabar Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan
“Dengan produksi Januari–November yang diperkirakan menembus 33 juta ton, ketersediaan pangan pokok kita semakin terjamin. Beras bukan lagi faktor pendorong inflasi, melainkan penopang stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ungkap Habibullah.
Baca Juga: Usai Dengar Keluhan Warga di Rumahnya, Bupati Bantaeng Langsung Perintahkan Perbaikan Jalan
Secara keseluruhan, dari 38 provinsi yang diamati BPS, 25 provinsi mengalami kenaikan NTP. Papua Barat Daya mencatat kenaikan tertinggi sebesar 5,62 persen.
Selain NTP, BPS juga mencatat Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada September 2025 sebesar 128,28 atau naik 0,56 persen dibanding bulan sebelumnya. (*)
