Sulawesinetwork.com – Drama surat berkop Kementerian UMKM yang diduga memfasilitasi plesiran istri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, ke luar negeri semakin memanas.
Setelah sebelumnya Maman mendatangi KPK untuk membela sang istri dari tudingan menggunakan fasilitas negara, kini ia melontarkan bantahan keras soal asal-usul surat kontroversial itu.
Maman Abdurrahman menegaskan dirinya sama sekali tidak mengetahui keberadaan apalagi mengeluarkan perintah terkait surat edaran berkop Kementerian UMKM tersebut.
Baca Juga: Istri Bupati Enrekang Viral Usai Pamer Pelesiran di Spanyol, DPRD Minta Lebih Bijak Bermedia Sosial
Surat yang disebut-sebut mengatasnamakan 'Kunjungan Istri Menteri UMKM Republik Indonesia' untuk kegiatan 'Misi Budaya' itu sontak menjadi perhatian publik.
Surat tersebut diketahui ditujukan kepada beberapa KBRI dan Konjen di Eropa, meminta dukungan pendampingan bagi istri Menteri dan rombongannya.
Lebih mencengangkan, edaran itu memuat keterangan bahwa ia ditandatangani secara elektronik oleh Sekretaris Kementerian, Arif Rahman Hakim, dengan tembusan Menteri UMKM dan Direktorat Eropa I-II Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga: Partai Gerindra Lontarkan Kritik Soal Pemisahan Pemilu, Putusan MK Diduga Langgar UUD 1945
Namun, Menteri Maman dengan tegas membantah keterlibatannya.
"Terkait beredarnya dokumen sampai hari ini saya pun tak mengerti itu dokumen dari mana," ujar Maman kepada awak media usai menyerahkan dokumen klarifikasi ke Kantor KPK, Jumat (4/7/2025).
Ia melanjutkan, "Jadi, saya tidak pernah ada perintah dari saya. Tidak ada pernah disposisi dari saya. Tidak ada pernah apa pun arahan dari saya. saya merasa tidak tahu-menahu mengenai dokumen tersebut. Oke, clear ya." Pernyataan ini sontak memunculkan pertanyaan besar: jika bukan Maman yang memerintahkan, lalu siapa yang berani mengeluarkan surat resmi berkop kementerian tanpa sepengetahuan menterinya?
Baca Juga: Nokia X700 5G Resmi Meluncur: Inikah Raja Baru Mid-Range dengan Performa Mumpuni?
Maman kemudian meminta agar isu ini segera dihentikan. Ia menegaskan bahwa keberangkatan istrinya murni untuk mendampingi anak dalam kegiatan misi budaya, dan bukan plesiran yang menggunakan fasilitas negara.
Menurutnya, misi budaya itu adalah bagian dari kompetisi International World Innovative Student Expo selama 14 hari, di mana anaknya mewakili Indonesia.