Teguran Keras Bahlil di DPR: Data Listrik Desa Bikin Menteri Meradang!

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 14:20 WIB
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (Instagram.com/@bahlillahadalia)
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (Instagram.com/@bahlillahadalia)

Sulawesinetwork.com - Rapat kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dengan Komisi XII DPR RI pada Rabu, 2 Juli 2025, mendadak memanas.

Pasalnya, Bahlil dibuat geram dengan ketidakmutakhiran data terkait target desa yang teraliri listrik oleh PLN.

Teguran pedas pun meluncur dari bibir sang menteri, tidak hanya untuk jajarannya di Kementerian ESDM, tetapi juga untuk Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Baca Juga: DPR Geram: Pantau Dapur Makan Bergizi Gratis Kok Diminta Surat Izin dari BGN?

Momen ini bermula saat Bahlil memaparkan hasil rapatnya dengan Presiden Prabowo Subianto mengenai peta prioritas sambungan listrik untuk daerah yang belum terjangkau.

"Kami menyampaikan bahwa kemarin kami sudah rapat dengan Bapak Presiden, kami sedang memetakan prioritas sambung listrik ke masyarakat yang belum dapat sambung listrik," ujar Bahlil di Gedung Parlemen.

Dalam kesempatan itu, Bahlil pun bernostalgia dengan Presiden, menceritakan masa kecilnya yang akrab dengan penerangan lampu pelita dari kaleng susu bekas.

Baca Juga: Kemenhub Tegaskan Isu Kenaikan Tarif Ojol 15 Persen Belum Final, Masih Dikaji Mendalam!

Sebuah gambaran kontras dengan kondisi saat ini, yang menurutnya, distribusi listrik jauh lebih masif.

"Itu kita pakai itu loh kaleng susu, pakai sumbu, pakai minyak tanah. Kalau belajar, bangun pagi, di sini hitam. Syukur kalau ke sekolah kita mandi. Kalau nggak mandi, pasti kelihatan hitamnya," kenang Bahlil, sembari menekankan visi besar Presiden Prabowo tentang swasembada energi yang harus menjangkau hingga pelosok desa.

Namun, suasana cair tersebut seketika berubah saat Bahlil menerima laporan data distribusi listrik yang berbeda dari hitungannya.

Baca Juga: Terkait Dugaan Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Mulai Periksa Perwakilan Google: Biarkan Penyidik Lakukan Tugasnya

"Dan dalam hitungan kami, ada sekitar 5.600 desa yang harus kita lakukan, tapi tadi saya dapat laporan katanya PLN 10 ribu desa ya? Oh 10 ribu? Ini tambah, 10 ribu?" tanya Bahlil dengan nada tinggi kepada jajaran direktur jenderal di Kementerian ESDM dan Dirut PLN.

Kekesalan Bahlil tak terbendung. Ia merasa tidak mendapatkan data yang paling mutakhir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X