Menggetarkan Jiwa, Membara Semangat: 3 Puisi Perjuangan yang Wajib Bergema di Harkitnas 2025

photo author
- Senin, 19 Mei 2025 | 13:29 WIB
Ilustrasi peringatan Hari Kebangkitan Nasional. (Unsplash.com/@pranantaharoun)
Ilustrasi peringatan Hari Kebangkitan Nasional. (Unsplash.com/@pranantaharoun)

Sulawesinetwork.com - Denting waktu seolah membawa kita kembali ke bara semangat persatuan yang dulu membakar jiwa para pendahulu.

Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sebuah momentum sakral yang mengingatkan kita akan lahirnya kesadaran kolektif untuk meraih kemerdekaan.

Tahun ini, di peringatan yang ke-117, gelora perjuangan itu kembali relevan, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Baca Juga: Heboh Andrew Darwis Curhat Rekening Diblokir, PPATK Ungkap 2 Cara Jitu Buka Blokir Rekening Massal Terkait Judi Online!

Salah satu cara paling ampuh untuk menghidupkan kembali semangat Harkitnas adalah melalui resonansi kata-kata para pujangga bangsa.

Sajak dan puisi bertema perjuangan bukan sekadar rangkaian kalimat, melainkan warisan nilai yang mampu menggetarkan jiwa dan membangkitkan kembali api idealisme.

Di momen Harkitnas 2025 ini, mari kita kembali menyelami kedalaman makna dalam karya-karya sastrawan Indonesia yang abadi.

Baca Juga: Serba Gratis di Aplikasi ShopeePay: Ini Cara Kirim Uang, Isi Saldo & Tarik Tunai Bebas Biaya

Berikut adalah tiga puisi bertema perjuangan yang tak lekang oleh waktu dan wajib kita resapi:

1. "Hai, Kamu!" - W.S. Rendra: Pemberontakan Jiwa dan Harapan di Tengah Himpitan

Ditulis di tengah hiruk pikuk pembangunan Jakarta pada tahun 1978, puisi "Hai, Kamu!" karya W.S. Rendra ini bukan hanya sekadar potret zamannya, tetapi juga sebuah luapan gejolak jiwa yang merindukan kebebasan.

Baca Juga: Geger Pemblokiran Rekening Massal di Medsos, PPATK Ungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya!

Rendra dengan lantang menyuarakan pemberontakan terhadap "luka-luka di dalam lembaga," "keangkuhan kekerdilan jiwa," dan "kemacetan angan-angan."

Namun, di tengah kegelapan itu, secercah harapan hadir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X