Tak hanya soal cuaca ekstrem, dalam forum yang sama Mendagri juga menyoroti pentingnya kelancaran arus mudik menjelang Idulfitri 1446 H.
Ia mengacu pada hasil Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin Menko PMK beberapa waktu lalu, yang menghasilkan sejumlah kebijakan untuk mengurangi kepadatan saat puncak arus mudik.
Salah satu kebijakan yang diusulkan adalah pemberlakuan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN pada 24-27 Maret 2025.
Baca Juga: Drama Sarapan Gratis Jakarta: Izin Sempat Ditarik, Pramono Anung Kini Siap 'Merapat' ke BGN!
Tujuan WFA: Mengurangi kepadatan pemudik pada hari tertentu, sehingga arus mudik lebih lancar.
Tanggung jawab Pemda: Tetap memastikan pelayanan publik berjalan normal selama WFA diterapkan.
Selain itu, Pemda juga diinstruksikan untuk memastikan kelancaran mudik dengan berbagai langkah konkret, seperti:
- Memastikan infrastruktur jalan aman dan layak dilalui.
- Menata potensi pasar tumpah agar tak mengganggu lalu lintas.
- Mengecek kapasitas dermaga dan pelabuhan untuk menghindari overkapasitas.
"Jangan sampai overkapasitas, terutama di dermaga-dermaga kecil. Kita belajar dari insiden kecelakaan yang pernah terjadi, seperti di Danau Toba dan lainnya. Hal-hal seperti itu harus kita antisipasi," kata Tito mengingatkan.
Kolaborasi Semua Pihak: Kunci Sukses Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Mudik
Baca Juga: Minyakita 'Disunat': Antara Kecurangan Produsen dan Tekanan Biaya Produksi
Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh berbagai pihak penting yang memiliki peran krusial dalam mitigasi bencana dan kelancaran mudik, antara lain:
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala BNPB Suharyanto, Deputi Operasi Basarnas Ribut Eko Suyatno, dan Wamendagri Bima Arya Sugiarto.
Mereka bersama-sama membahas langkah-langkah terbaik yang harus diambil Pemda guna menghadapi potensi cuaca ekstrem serta memastikan mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar dan aman.
Dengan kerja sama yang baik antara Pemda, BMKG, BNPB, dan pihak terkait lainnya, diharapkan negara benar-benar hadir untuk rakyat dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan kepadatan arus mudik. (*)