Namun, Habibie membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan tersebut.
Berikut tiga langkah utama yang ia terapkan untuk memperkuat rupiah:
Baca Juga: Perbaikan Jalan Bontotiro Dianggarkan, Doktor Supriadi: Infrastruktur Untuk Kesejahteraan Masyarakat
1. Restrukturisasi Perbankan
Pada masa Orde Baru, pemerintah mempermudah pendirian bank melalui kebijakan Paket Oktober 1988.
Sayangnya, kemudahan ini tidak diiringi dengan penguatan manajemen perbankan yang baik.
Akibatnya, ketika krisis terjadi, banyak bank mengalami kebangkrutan, dan nasabah pun menarik dana mereka secara besar-besaran.
Baca Juga: Siapa yang Berhak Mendapatkan KIP Kuliah 2025? Ini Kriteria Lengkapnya
Habibie menanggapi hal ini dengan melakukan restrukturisasi sektor perbankan.
Salah satu langkah strategisnya adalah menggabungkan empat bank milik pemerintah menjadi Bank Mandiri.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa Bank Indonesia (BI) beroperasi secara independen dengan menerapkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, yang memisahkan BI dari kendali pemerintah.
Baca Juga: Siapa yang Berhak Mendapatkan KIP Kuliah 2025? Ini Kriteria Lengkapnya
Dalam otobiografinya, B.J. Habibie: Detik-detik yang Menentukan (2006), ia menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menjadikan BI lebih kuat, objektif, dan bebas dari intervensi politik.
2. Kebijakan Moneter Ketat
Untuk mengendalikan inflasi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan, Habibie menerapkan kebijakan moneter yang ketat.