Sulawesinetwork.com - Belum lama ini rasa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di kritik siswa SD yang menurutnya tidak enak. Kritikan itupun mendapat respon dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Staf ahli BGN, Ikeu Tanziha, mengakan jika Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) masih tahap penyesuaian dengan progran prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.
"Yang di SPPG itu kan memang sudah diajarkan, ya. Jadi mereka itu sebenarnya sudah melakukan uji coba. Tapi yang namanya langsung membuat 3 ribu begitu, ada kemungkinan mereka itu juga dalam membuat resep, misalnya tidak terbiasa dengan yang banyak,” kata Ikeu dilansir, Jumat, 31 Januari 2025.
Baca Juga: Bulukumba Disebut Belum Siap Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis, Penyedia Abaikan Keluhan Siswa
Ikeu mencontohkan ada kemungkinan para petugas tidak terbiasa memasak dalam volume besar, sehingga kekurangan garam dan rasanya menjadi hambar.
Selain itu, kata dia, ada penyesuaian dengan pola kerja baru seperti ahli gizi yang harus bekerja sejak pukul 01.00 dini hari untuk memastikan semua makanan yang disajikan sesuai prosedur.
“Tapi namanya juga baru dua pekan pertama, ya. Memang di dua pekan pertama itu seperti yang Warungkiara yang di Sukabumi. Yang di Sukabumi itu memang kata ahli gizinya, dua pekan pertama itu memang berat, berat sekali,” kata dia menambahkan.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyedia MBG di SD 171 Loka, Rumah Makan Milik Pejabat Pemkab Bulukumba
Mengenai harapan sejumlah anak agar menu dibuat sedikit kebarat-baratan guna menambah nafsu makan, Ikeu menjelaskan MBG bukan sekadar memberikan makanan, tetapi juga sebagai bentuk edukasi tentang makan makanan yang benar.
BGN akan Evaluasi Menu MBG Tiap 20 Hari
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya akan menyurvei menu yang disukai siswa dalam program MBG. Ahli gizi akan memprosesnya pada sisa periode bulan pertama pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.
“Survei untuk cek menu-menu favorit dan yang kurang disukai. Ini akan menjadi acuan rutin,” kata Dadan saat dihubungi Tempo pada Senin, 20 Januari 2025.
Menurut Dadan, variasi menu MBG dibuat untuk periode satu bulanan. Di akhir periode satu bulan, akan ada evaluasi untuk menentukan menu di bulan selanjutnya. Evaluasi itu, kata dia, salah satunya dipandu oleh ahli gizi.