Bulukumba Disebut Belum Siap Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis, Penyedia Abaikan Keluhan Siswa

photo author
- Jumat, 31 Januari 2025 | 11:40 WIB
Ilustrasi Siswa SDN Cipayung 1, Kecamatan Cibinong santap hidangan makan bergizi gratis atau MBG. (Panca/Metrobogor )
Ilustrasi Siswa SDN Cipayung 1, Kecamatan Cibinong santap hidangan makan bergizi gratis atau MBG. (Panca/Metrobogor )

Sulawesinetwork.com - Kabupaten Bulukumba dianggap belum layak melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai insiden belasan siswa SD 171 Loka muntah dan mual usai konsumsi MBG.

Koordinator Kareso Institute Bulukumba Andi Ardiansyah menilai jika pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Bulukumba hanya sekedar.

Pasalnya menurut Andi Ardiansyah, menu untuk pemenuhan gizi siswa seakan dilakukan tanpa adanya pelibatan ahli gizi dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulukumba.

Baca Juga: Bansos Lansia Dicairkan Pemerintah? Begini Cara Cek Pencairan dan Besaran yang Diterima

"Ya keliatan asalkan dijalankan saja itu program MBG di Bulukumba. Harusnya ada ahli gizi dan pelibatan Dinkes untuk melakukan pengawasan," ujarnya.

Apalagi menurut Andi Ardiansyah. Menu yang tidak layak konsumsi sudah menjadi isu yang kerap di keluhkan siswa namun tidak perna mendapat perhatian untuk dilakukan evaluasi.

"Isu inikan sudah beberapa kali terdengar dan puncaknya di SD 171 Loka. Ini membuktikan jika sejak awal memang tidak ada pengawasan dan sekedar menjalankan," jelasnya.

Baca Juga: Warga Desa Gattareng Matinggi Maros Kerja Bakti Bersama Mahasiswa KKN UINAM

"Jika keluhan siswa saja diabaikan, artinya tidak ada keseriusan untuk menjalankan program ini. Justru insiden yang terjadi seolah ingin ditutupi, padahal ini beresiko terhadap anak-anak kita," tambah Andi Ardiansyah.

Andi Ardiansyah juga menyayangkan pernyataan Kabid Humas Pemkab Bulukumba Andi Ayahtullah yang menyebutkan jika hal ini patut disyukuri karena tidak ada siswa yang dilarikan ke rumah sakit.

"Pembelaan Pemkab juga seakan ingin mengaburkan kejadian yang sebenarnya. Apakah kita harus menuggu ada korban dulu, lalu kejadian ini dianggap serius," ungkapnya.

Baca Juga: Fenomena Istilah 'Ubur-ubur Ikan Lele' di Medsos, Ternyata Bermula dari Video Orang Kena Tilang Polisi

"Padahal inikan sudah jadi keluhan. Kok kesannya melindungi penyedia. Apakah karena penyedianya adalah pejabat Pemkab Bulukumba? Ini menyangkut kesehatan anak-anak kita," tutup Andi Ardiansyah.

Diketahui, pihak Dinas Kesehatan Bulukumba mengakui jika telur busuk dan buah yang sudah tidak layak konsumsi sudah kerap dikeluhkan siswa dan disampaikan kepada pihak penyedia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X