internasional

Horor Politik di Minnesota: Anggota DPR Demokrat Ditembak Mati, Pelaku Buron dengan Daftar 70 Target!

Minggu, 15 Juni 2025 | 15:18 WIB
Anggota DPR Partai Demokrat ditembak mati di AS, (Freepik)

Sulawesinetwork.com - Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat. Seorang anggota DPR Negara Bagian Minnesota dari Partai Demokrat, Melissa Hortman, bersama suaminya ditemukan tewas ditembak pada Sabtu (14/6/2025) waktu setempat.

Insiden tragis ini diduga kuat merupakan aksi pembunuhan bermotif politik yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata yang menyamar sebagai petugas polisi.

Serangan brutal ini juga melukai seorang senator negara bagian lainnya, John Hoffman, beserta istrinya. Gubernur Minnesota Tim Walz mengecam keras insiden tersebut, menyebutnya sebagai "tindakan kekerasan politik yang ditargetkan."

Baca Juga: Suami Istri di Bulukumba Ditangkap Karena Edarkan Sabu

Pelaku Berbahaya dengan "Manifesto Kematian"

Pihak kepolisian dan FBI kini tengah memburu tersangka bernama Vance Luther Boelter (57). Pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki setelah sempat melepaskan tembakan ke arah polisi dan meninggalkan kendaraannya.

Yang mengerikan, saat menggeledah mobil pelaku yang menyerupai mobil polisi, Kepala Biro Investigasi Kriminal Minnesota (BCA), Drew Evans, menemukan sebuah "manifesto" serta daftar lebih dari 70 nama.

Baca Juga: Presiden Prabowo Turun Tangan! Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Segera Temukan Titik Terang

Daftar tersebut mencakup penyedia layanan aborsi dan pejabat publik dari Minnesota maupun negara bagian lain.

Menurut laporan ABC News, sejumlah nama pejabat Demokrat terkemuka, seperti Gubernur Tim Walz, Anggota DPR Ilhan Omar, Senator Tina Smith, dan Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison, masuk dalam daftar hitam tersebut.

Evans memperingatkan bahwa Boelter adalah individu yang "bersenjata dan berbahaya," dan diyakini masih berada di wilayah Minneapolis-St. Paul.

Baca Juga: 5 Negara Yang Hancur Karena Tambang: Kaya Sumber Daya, Tapi Sengsara

"Masih terlalu dini untuk menentukan motif pasti, namun indikasi yang kami temukan mengarah pada kekerasan bermotif politik," jelasnya, dikutip dari Reuters.

Jejak Digital dan Dua Serangan dalam Satu Malam

Halaman:

Tags

Terkini