internasional

Kabar Hangat dari Swiss: AS dan China Sepakat 'Gencatan Senjata' Ekonomi, Pasar Global Bernapas Lega!

Selasa, 13 Mei 2025 | 14:46 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Instagram.com/@presidendonaldtrump)

Gangguan rantai pasok global, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor, hingga momok stagflasi yang sempat menghantui, menjadi bukti nyata kerugian akibat ketegangan ekonomi ini.

Pertemuan di Jenewa menjadi babak baru dalam hubungan dagang kedua negara. Ini adalah dialog tatap muka pertama antara para pejabat ekonomi senior AS dan China sejak Trump kembali menduduki kursi kepresidenan dan kembali gencar menerapkan kebijakan tarif, terutama terhadap China.

Baca Juga: Bersama Ketua Umum DPD KNPI Kota Makassar, Bidang Perencanaan dan Pemetaan Pemuda Permantap Program Kerja

Meskipun kesepakatan kali ini belum menyentuh tarif untuk sektor-sektor spesifik, AS menunjukkan langkah strategis dengan melakukan penyesuaian di sektor-sektor krusial seperti obat-obatan, semikonduktor, dan baja yang dinilai rentan dalam hal rantai pasok.

Langkah ini bahkan melampaui ekspektasi banyak analis.

Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management di Hong Kong, Zhiwei Zhang, tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

Baca Juga: Aksi Premanisme Berkedok Juru Parkir Liar, Empat Orang Diamankan Polisi

"Ini di luar dugaan saya. Awalnya saya kira tarif hanya akan dipangkas menjadi sekitar 50 persen," ujarnya dalam artikel yang sama.

"Ini kabar yang sangat positif, tidak hanya untuk ekonomi China dan AS, tetapi juga bagi ekonomi global. Investor kini jauh lebih tenang terhadap potensi gangguan rantai pasok dalam jangka pendek," pungkas Zhang, menyiratkan optimisme baru di tengah ketidakpastian global.

Kesepakatan "gencatan senjata" ekonomi ini tentu menjadi angin segar bagi pelaku pasar dan konsumen di seluruh dunia. Harapan akan stabilitas ekonomi dan kelancaran rantai pasok kembali membumbung tinggi.

Namun, pertanyaan selanjutnya adalah, mampukah kedua negara menjaga komitmen ini dalam jangka panjang? Kita tunggu saja perkembangan 90 hari ke depan!(*)

Halaman:

Tags

Terkini