Tak hanya itu, China juga menuduh AS melakukan "intimidasi dan pemaksaan sepihak."
"Pemberlakuan tarif yang sangat tinggi oleh AS terhadap China secara serius melanggar aturan perdagangan internasional dan ekonomi, hukum ekonomi dasar, dan akal sehat, serta merupakan intimidasi dan pemaksaan sepihak," tegas Kementerian Keuangan China.
Aksi saling balas tarif yang semakin brutal ini sontak memicu kekhawatiran di pasar global. Eskalasi perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif yang meluas terhadap pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas pasar keuangan.
Para analis kini bersiap untuk memantau dampak lebih lanjut dari "perang tarif" jilid terbaru ini.(*)