Perang Dagang Memanas! China dan AS Duduk Meja Perundingan di Jenewa, Ada Apa?

photo author
- Kamis, 8 Mei 2025 | 15:44 WIB
Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan). (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi.jinping_cn)
Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan). (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi.jinping_cn)

Sulawesinetwork.com - Eskalasi tensi perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, mencapai titik krusial.

Kebijakan tarif balasan atau resiprokal yang digulirkan mantan Presiden AS, Donald Trump, kini memicu respons keras dari Beijing.

Bahkan, bea masuk impor barang antar kedua negara dilaporkan melonjak hingga lebih dari 100 persen!

Baca Juga: TERUNGKAP! Skandal Satelit Kemhan Seret Purnawirawan TNI hingga CEO Asing Jadi Tersangka!

Namun, harapan akan de-eskalasi muncul di tengah ketegangan yang membara.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan kepala negosiator perdagangan Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, di Jenewa, Swiss, pada akhir pekan ini.

Dilansir dari Reuters, Bessent mengungkapkan bahwa pertemuan penting ini akan menjadi langkah awal dalam upaya mencari solusi atas perang dagang yang telah mengguncang stabilitas ekonomi global.

Baca Juga: Skandal Satelit Kemhan Terkuak: Negara Merugi Ratusan Miliar Akibat Pengadaan Janggal!

Lebih jauh, Bessent mengisyaratkan bahwa pembicaraan juga akan menyentuh isu pengurangan tarif yang lebih luas.

"Menurut saya ini akan menjadi de-eskalasi. Kita harus meredakan eskalasi sebelum kita dapat bergerak maju," ujar Bessent di AS, pada Rabu (7/5/2025), memberikan sedikit angin segar di tengah kekhawatiran.

Selain isu tarif, pertemuan di Jenewa juga akan membahas secara spesifik bea masuk atas produk-produk tertentu yang mengalir dari China ke AS.

Baca Juga: Korwil Sahabat Andalan Luwu Raya Dampingi Gubernur Sulsel Dalam Kunjungan Ke Palopo

Tak hanya itu, kontrol ekspor dan keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri pengecualian 'de minimis' atas impor bernilai rendah juga akan menjadi agenda utama perundingan.

Gayung bersambut, pihak China melalui juru bicara Kementerian Perdagangannya mengonfirmasi kesediaan mereka untuk bertemu dengan utusan AS. Pernyataan yang dilontarkan pun memberikan sinyal positif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X