Sulawesinetwork.com - Nama William Anderson, atau yang lebih dikenal sebagai Codeblu, kembali mengguncang dunia kuliner daring.
Kali ini, bukan sekadar ulasan pedas yang menjadi sorotan, melainkan tuduhan serius yaitu pemerasan.
Tangkapan layar percakapan yang beredar luas di media sosial mengindikasikan bahwa Codeblu diduga meminta sejumlah uang kepada pemilik usaha kuliner untuk menghapus ulasan negatifnya.
Baca Juga: Raih Ampunan, Tuai Berkah: Pesan Anggota DPRD Bulukumba Muh Tamrin di Bulan Ramadhan
Akun-akun seperti @HushWatchID dan @SSC_politik membeberkan bukti percakapan yang membuat bulu kuduk berdiri.
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat Codeblu diduga mematok tarif antara Rp350 juta hingga Rp600 juta untuk menghapus konten yang telah menghancurkan reputasi sebuah usaha kuliner.
"Kak, aku boleh tahu enggak range angka yang ditawarkan di angka berapa?" tanya seorang pemilik usaha yang putus asa. "Untuk range Rp350-Rp600 juta," jawab pihak yang diduga Codeblu, tanpa rasa bersalah.
Baca Juga: Polres Bulukumba Bagikan Takjil Buka Puasa dan Gelar Kegiatan Ngaji On The Road
Tuduhan ini bukan sekadar isapan jempol belaka. Kabarnya, sejumlah pengusaha kuliner di Jabodetabek telah menjadi korban praktik kotor ini.
Mereka terpaksa menuruti permintaan Codeblu karena takut reputasi usaha mereka hancur lebur akibat ulasan negatif yang viral.
"Bukan satu atau dua aduan nih, tapi banyak banget aduan kejahatan si reviewer makanan yang sok ganas itu," ungkap akun @SSC_politik, yang menyebut bahwa Codeblu diduga menjalankan modus operandi dengan mencari usaha kuliner yang rentan.
Baca Juga: Babak Baru Skandal Impor Gula: Tom Lembong Siap Ungkap Fakta di Sidang Perdana
Dunia kuliner pun bergemuruh. Chef Haryo Pramoe, salah satu tokoh kuliner ternama, tak segan-segan mengkritik pedas gaya ulasan Codeblu yang dinilai kasar dan merugikan.
"Kalau saya bilang dia si paus biru itu memberikan komen yang insulting. Insulting itu congkel gitu nada bicaranya. Kalau kita bicara kan kita punya adab ya. Kita tidak menghina orang, tidak ngatain makanan apalagi tempat usahanya di situ. Sama saja penggiringan opini. Ayo kita rame-rame diajak untuk tidak setuju dengan tempat ini," ujar Chef Haryo dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Cumi-Cumi.
