Sulawesinetwork.com - Sebuah studi dari lembaga riset Chamber of Commerce Foundation di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Generasi Z (Gen Z), yang lahir setelah tahun 1999, kini mulai membentuk wajah baru dalam dunia kerja.
Gen Z, yang melewati berbagai peristiwa besar global, kini mencakup sekitar seperempat tenaga kerja di banyak negara maju dan berkembang.
Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring pensiunnya generasi sebelumnya.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Soroti Film Animasi Merah Putih: One For All
Maria Lopez, seorang pakar SDM dari Spanyol, menjelaskan bahwa Gen Z memiliki karakteristik unik, seperti cepat belajar, berpikir kritis, dan kesadaran sosial yang tinggi.
Namun, mereka juga membawa tantangan, salah satunya adalah keraguan akan stabilitas pekerjaan jangka panjang karena tumbuh dalam ketidakpastian ekonomi.
Ciri khas lain dari Gen Z adalah kesadaran mereka yang tinggi terhadap kesehatan mental.
Baca Juga: Pengacara Roy Suryo Cs Ajukan Penundaan Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Manajer HR di Tokyo, Jepang, Kenji Watanabe, menyebut banyak perusahaan mulai menyediakan layanan konseling daring gratis untuk karyawan muda.
Gen Z tidak segan membicarakan stres atau kecemasan, yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya.
Baca Juga: Liu Jingkang, Miliarder Pemilik Insta360 yang Cetak Rekor IPO
Bagi dunia kerja global, Gen Z dianggap sebagai generasi yang penuh dengan energi perubahan.
Perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai mereka, termasuk memperhatikan isu kesehatan mental, akan mendapatkan keuntungan besar dalam hal produktivitas dan retensi karyawan. (*)