Sulawesinetwork.com - William Shakespeare, yang dijuluki “Bard of Avon,” adalah penyair dan penulis drama yang karyanya masih hidup dan dipentaskan di seluruh dunia, lebih dari 4 abad setelah kematiannya.
Lahir pada 23 April 1564 di Stratford-upon-Avon, Inggris, ia mengubah sejarah sastra dengan bakatnya dalam merangkai cerita dan menciptakan bahasa yang indah dan penuh makna.
Shakespeare tidak hanya memotret kehidupan, tetapi juga mengajarkan bagaimana memaknainya.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Soroti Film Animasi Merah Putih: One For All
Kalimat terkenalnya, "All the world’s a stage" (Seluruh dunia adalah panggung), menjadi refleksi bahwa hidup adalah panggung, dan setiap orang memainkan perannya.
Karya-karyanya, seperti tragedi, komedi, dan romansa, melintasi batas waktu, bahasa, dan budaya.
Kekuatan Karya dan Pengaruhnya
Baca Juga: Pengacara Roy Suryo Cs Ajukan Penundaan Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Karya-karya Shakespeare telah diterjemahkan ke semua bahasa utama dunia dan diadaptasi dalam berbagai bentuk, mulai dari pementasan teater hingga film Hollywood.
Kekuatan dramanya terletak pada kemampuannya menyentuh sisi terdalam hati manusia, dengan karakter yang terasa nyata, dialog yang memikat, dan konflik yang universal.
Meskipun hidup di abad ke-16, pandangan Shakespeare tentang cinta, kekuasaan, keserakahan, dan penebusan tetap relevan hingga hari ini.
Baca Juga: Liu Jingkang, Miliarder Pemilik Insta360 yang Cetak Rekor IPO
Seperti yang dikatakan oleh rivalnya, Ben Jonson, Shakespeare adalah sosok yang "bukan hanya untuk zamannya, tetapi untuk segala zaman."
Ia membuktikan bahwa goresan tinta yang lahir dari gagasan dalam hati dapat mengubah dunia dan menciptakan warisan abadi yang akan terus hidup. (*)