Sulawesinetwork.com - Melempar humor atau candaan di tempat kerja, ternyata bukan sekadar lucu-lucuan. Sejumlah penelitian menunjukkan, humor bisa memperkuat hubungan antar sesama rekan kerja.
Berbeda dengan topik ilmiah yang rumit, humor adalah hal yang dekat dengan semua orang. Hampir setiap karyawan punya pengalaman soal cara bercanda bisa mencairkan rapat atau membuat pekerjaan terasa tidak terlalu berat.
"Humor membantu orang menghadapi tekanan, mempererat hubungan, bahkan sering dipakai pemimpin untuk membangun kedekatan dengan timnya," demikian tertulis dalam riset Robert J. Trulaski yang dikutip pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Baca Juga: Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan Jadi Anggota DPR NasDem
Riset Trulaski membuktikan, humor bukan hanya hiburan singkat. Ia bisa jadi alat komunikasi yang ampuh, terutama ketika dipakai untuk meredakan ketegangan di lingkungan kerja yang tergolong sibuk.
Kendati demikian, efek humor ternyata tidak selalu sama untuk semua orang. Terdapat studi yang menyoroti perbedaan reaksi terhadap pria dan wanita yang melontarkan candaan di tempat kerja.
"Hasil studi kami menemukan pria, baik berstatus tinggi maupun rendah, cenderung dinilai positif ketika menggunakan humor," jelas Trulaski.
Baca Juga: KNPI Makassar: Pemerintah Harus Peka Aspirasi, Masyarakat Jaga Persatuan
"Sebaliknya, wanita berstatus rendah yang menggunakan humor agresif justru mendapat penilaian negatif," imbuhnya.
Artinya, ketawa memang bisa membangun suasana seru, tapi penerimaan orang bisa dinilai berbeda tergantung siapa yang melontarkannya.
Meski begitu, bagi banyak karyawan, humor tetap jadi perekat penting dalam hubungan kerja.
Baca Juga: Patroli Bersama Kodim 1411/BLK - Polres Jaga Kondusifitas Wilayah Bulukumba
Selain itu, humor juga punya kaitan langsung dengan kepuasan kerja. Studi dua minggu dengan pengukuran harian menemukan hubungan erat antara humor, emosi positif, dan rasa puas terhadap pekerjaan.
"Ketika seseorang mendengar atau melontarkan humor, mereka melaporkan perasaan lebih bahagia dan lebih puas dengan pekerjaannya," kata peneliti. "Yang menarik, kepuasan kerja hari ini bisa mendorong mereka untuk melontarkan humor keesokan harinya," terang Trulaski.