Sulawesinetwork.com – Sebuah momen mengharukan mengguncang media sosial dan ruang publik setelah sebuah video viral menampilkan seorang guru honorer yang tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan curahan hatinya di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Video yang diunggah akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Selasa, 15 Juli 2025, ini sontak menyita perhatian luas, mengungkap realita pahit yang dihadapi para pahlawan tanpa tanda jasa di Indonesia.
Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut, guru yang identitasnya belum diketahui ini terlihat terisak-isak, mengungkapkan betapa beratnya perjuangan hidup dengan gaji yang hanya Rp540 ribu per bulan.
Baca Juga: Waspada! Marak Beras Premium Oplosan Hantui Pasar, Begini Cara Kenali Ciri-Cirinya
Suaranya bergetar menahan emosi saat berkata, "Bagaimana nasib kami bu? Yang punya orang dalam bisa dapatkan SK Gubernur."
Lebih memilukan lagi, ia menyuarakan keputusasaan karena tidak memiliki koneksi atau "orang dalam" yang bisa membantunya meraih status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Apa daya kami gak punya orang dalam. Apa daya? Kami mohon perjuangkan kami Bu, izinkan kami diangkat PPPK," lanjutnya dengan suara terbata-bata, mencerminkan harapan besar yang menggantung pada kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Siap-siap! Media Sosial dan Data Digital Bakal Kena Pajak Tahun Depan
Ungkapan jujur dan penuh kepiluan dari sang guru ini langsung mengundang simpati luas dari masyarakat.
Berbagai komentar membanjiri unggahan tersebut, menyuarakan dukungan dan keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru honorer yang selama ini kerap disebut belum mendapatkan kesejahteraan yang layak.
"Tanpa guru kita tidak bisa jadi apa-apa, jasa guru sangat besar mulai dari kita kecil," tulis akun @gi*l, menyoroti betapa besar peran guru dalam membentuk generasi penerus bangsa.
Baca Juga: Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih Bergulir Usai Peluncuran Pada 21 Juli 2025
Senada dengan itu, warganet lain @wak berharap, "Please ya Allah naikkan kesejahteraan beliau-beliau yang berprofesi guru."
Momen ini menjadi pengingat keras bagi para pemangku kebijakan tentang pentingnya memperhatikan kesejahteraan guru honorer.