nasional

Geger! PPATK Ungkap NIK Penerima Bansos 'Sponsori' Terorisme dan Korupsi: 100+ Nama Masuk Radar!

Jumat, 11 Juli 2025 | 12:12 WIB
Foto Ilustrasi - PPATK menyebut ada ratusan NIK penerima bansos yang terkait dengan terorisme. (Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Sulawesinetwork.com – Sebuah temuan mengejutkan kembali mengguncang publik, kali ini datang dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Lembaga intelijen keuangan ini mengungkap adanya indikasi kuat Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bantuan sosial (bansos) yang terlibat dalam aktivitas pendanaan terorisme.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyatakan bahwa dari total lebih dari 500.000 NIK penerima bansos yang sebelumnya terindikasi terlibat judi online, ditemukan pula nama-nama yang terkait dengan tindak pidana lain yang lebih serius.

Baca Juga: Haru dan Miris: Jenazah Nakes Dibawa Pakai Motor di Donggala, Akses Jalan Jadi Sorotan

"Ya itu 500.000 sekian. Tapi ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindak pidana korupsi, bahkan ada yang pendanaan terorisme ada," kata Ivan di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.

Ivan Yustiavandana secara tegas menjelaskan bahwa setelah mencocokkan data NIK dengan salah satu bank BUMN, lebih dari 100 individu ditemukan terhubung dengan transaksi keuangan mencurigakan yang mengarah pada pendanaan aksi terorisme.

Ini adalah pukulan telak bagi program bansos yang seharusnya menjadi jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan.

Baca Juga: Polres Bulukumba Bantah Tegas Dugaan Suap dalam Kasus Narkoba di Kajang: Kami Bekerja Profesional!

Meskipun Ivan tidak menjelaskan secara rinci apakah nama-nama ini termasuk dalam kelompok 500.000 NIK pemain judi online, ia menggarisbawahi adanya tumpang tindih yang mengkhawatirkan.

"Jadi kita cocokin NIK-nya, ternyata memang ada NIK yang penerima Bansos yang juga menjadi pemain judol. Tapi ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindak pidana korupsi, bahkan pendanaan terorisme," pungkasnya.

Temuan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas data penerima bansos dan celah yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk aktivitas ilegal.

Baca Juga: Bukan Aduan Anak, Ini Alasan Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Serius Laporkan Perundungan Medsos ke KPAI

Bagaimana bisa dana yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat justru berujung pada kejahatan serius seperti korupsi dan terorisme?

Menanggapi temuan krusial ini, PPATK tidak tinggal diam. Lembaga tersebut kini terus melakukan pendalaman dengan mencocokkan data dari bank-bank lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB