"Semua praktik, ajari ke porter-porter yang ada karena dia sudah ada lisensi, kami mau mengajar kami tidak punya kapasitas, bener tidak punya lisensi tapi kemampuan kami ada, itu yang jadi problem," keluh Agam.
Menanggapi masukan tersebut, Menteri Raja Antoni kembali mengingatkan pentingnya persiapan matang sebelum mendaki gunung.
"Penting bagi kita untuk mendefinisikan safety first ini seperti apa measurement-nya," kata Raja.
Ia menekankan bahwa definisi ini harus diperoleh dengan melibatkan orang-orang yang memang berada di lapangan.
"Saya ingin ada perbaikan di Taman Nasional, kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan Taman Nasional untuk pendakian," pungkasnya.
Evaluasi ini diharapkan dapat menghasilkan SOP yang lebih komprehensif dan implementatif, memastikan keselamatan pendaki serta keberlanjutan ekosistem Taman Nasional.(*)