Julukan "Dokter Rakyat" melekat padanya karena dedikasinya membela masyarakat kecil tanpa gentar menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial.
Ia meyakini bahwa suara rakyat adalah suara yang tak bisa dibungkam.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tantang KPAI: Turun ke Lapangan, Jangan Hanya Kritik dari Jauh!
5. Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Nasional yang Membebaskan Pikiran
Rasanya tak mungkin membicarakan Kebangkitan Nasional tanpa menyebut nama besar Ki Hajar Dewantara.
Pendiri perguruan Taman Siswa ini membuka gerbang pendidikan yang inklusif, bukan hanya untuk kaum elite, melainkan juga untuk seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Dari PhD Jepang ke Parlemen Lokal: Jejak Intelektual Dan Pengabdian Doktor Supriadi
Semboyan filosofisnya, “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”, hingga kini menjadi landasan penting dalam sistem pendidikan Indonesia.
Pengasingannya akibat tulisan-tulisannya yang mengkritik tajam kolonialisme justru semakin mengobarkan semangatnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
6. HOS Tjokroaminoto: Guru Bangsa yang Menginspirasi Para Pemimpin Masa Depan
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tantang KPAI: Turun ke Lapangan, Jangan Hanya Kritik dari Jauh!
HOS Tjokroaminoto adalah sosok karismatik yang berhasil memimpin Sarekat Islam (SI) menjadi salah satu organisasi massa terbesar di awal abad ke-20.
Namun, pengaruhnya jauh melampaui batas organisasi. Ia dikenal sebagai "guru bangsa" yang melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Sukarno, Musso, hingga Kartosuwiryo.
Melalui pidato-pidato yang membakar semangat dan gagasan-gagasannya yang visioner, Tjokroaminoto berhasil membangkitkan kesadaran rakyat untuk mandiri secara ekonomi dan berani menyuarakan aspirasi mereka.
Baca Juga: Dari PhD Jepang ke Parlemen Lokal: Jejak Intelektual Dan Pengabdian Doktor Supriadi