nasional

Menggetarkan Jiwa, Membara Semangat: 3 Puisi Perjuangan yang Wajib Bergema di Harkitnas 2025

Senin, 19 Mei 2025 | 13:29 WIB
Ilustrasi peringatan Hari Kebangkitan Nasional. (Unsplash.com/@pranantaharoun)

Puisi ini adalah pengingat bahwa perjuangan untuk negeri tercinta membutuhkan pengorbanan total, bahkan hingga titik darah penghabisan.

Penggalan yang Menggugah:

Tak gentar 

Lawan banyaknya seratus kali

Berselempang semangat yang tak bisa mati

Sekali berarti

Sudah itu mati

Baca Juga: Prabowo Subianto Gelar Kunjungan Kenegaraan ke Thailand, Bertemu Raja dan PM Paetongtarn Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral

3. "Kembalikan Indonesia Padaku" - Taufiq Ismail: Kritik Sosial dan Kerinduan akan Idealisme

Berbeda dengan dua puisi sebelumnya, "Kembalikan Indonesia Padaku" karya Taufiq Ismail menghadirkan nuansa kritik sosial yang tajam.

Melalui metafora-metafora yangSurealis dan ironis, Taufiq menggambarkan kondisi Indonesia di masa depan dengan segala paradoks dan tantangannya.

Baca Juga: Gelombang Apresiasi di Polres Bulukumba: Kapolres Pacu Motivasi dan Integritas dengan Penghargaan Prestisius

Gambaran "dua ratus juta mulut yang menganga," "bola-bola lampu 15 watt yang menyala bergantian," hingga "pulau Jawa yang tenggelam" adalah simbol-simbol keresahan akan arah bangsa.

Puisi ini adalah sebuah seruan, sebuah kerinduan akan Indonesia yang ideal, yang adil dan makmur.

Di momen Harkitnas ini, puisi Taufiq Ismail mengajak kita untuk merenungkan kembali cita-cita luhur para pendiri bangsa dan bertanya: sudahkah kita mewujudkannya?

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB