Sulawesinetwork.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memulai kunjungan kenegaraan penting ke Thailand pada Sabtu, 17 Mei 2025, dengan agenda utama memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Puncak dari kunjungan ini adalah pertemuan dengan Raja Maha Vajiralongkorn di Amphorn Royal Palace, Bangkok, pada Senin, 19 Mei 2025.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengungkapkan detail agenda padat Presiden Prabowo selama berada di Negeri Gajah Putih.
"Kunjungan resmi ini dirancang untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Thailand di berbagai sektor strategis," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (18/5/2025).
Setelah bertemu Raja, Prabowo dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Upacara penyambutan resmi akan digelar dengan khidmat, menampilkan lagu kebangsaan kedua negara dan inspeksi pasukan kehormatan.
"Pertemuan ini akan menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Thailand," tambah Yusuf.
Baca Juga: IFG Perluas Perlindungan Risiko Pertanian untuk Mendukung Swasembada Pangan dan Ketahanan Nasional
Pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Thailand akan fokus pada penguatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pertahanan, dan hubungan antar masyarakat.
Prabowo akan didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri, Sugiono, yang akan turut serta dalam diskusi penting ini.
"Setelah pertemuan bilateral, akan ada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk komitmen kedua negara untuk memperdalam kerja sama. Kunjungan resmi ini akan diakhiri dengan jamuan santap siang resmi di Government House," jelas Yusuf.
Baca Juga: Serba Gratis di Aplikasi ShopeePay: Ini Cara Kirim Uang, Isi Saldo & Tarik Tunai Bebas Biaya
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, memperkuat kemitraan strategis di kawasan Asia Tenggara.
Dengan fokus pada kerja sama yang saling menguntungkan, kedua negara bertekad untuk menghadapi tantangan global bersama dan membangun masa depan yang lebih baik bagi rakyat mereka.(*)
