"Jadi, (AI) membantu dokter memberikan rekomendasi obat yang lebih tepat itu bisa mengurangi biaya hingga 30 persen," tandas dr. Susanti, memberikan angin segar bagi pasien dan keluarga yang seringkali terbebani oleh tingginya biaya pengobatan kanker.
Pengembangan AI untuk diagnosis dan terapi kanker ini menjadi langkah maju yang menjanjikan.
Diharapkan, kolaborasi antara Kemenkes dan Perthera ini dapat segera membuahkan hasil nyata, menghadirkan pengobatan kanker yang lebih efektif, efisien, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.(*)