Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat terdiri dari tiga rangkaian utama:
* Pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.
* Verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
* Musyawarah dan pengambilan keputusan yang diumumkan kepada publik.
Baca Juga: Ingatkan Kepala Daerah Bisa Diberhentikan Meski Dipilih Rakyat, Ini Kata Mendagri
"Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadhan tahun ini secara bersama-sama," ungkapnya.
Dengan demikian, perbedaan awal Ramadhan antara Indonesia dan negara tetangga bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Ini adalah hasil dari perhitungan astronomi dan penerapan prinsip wilayah hukum yang berbeda. Semoga Ramadhan tahun ini membawa berkah bagi seluruh umat Muslim.(*)