Mentan Bongkar Distributor Pupuk Bersubsidi Nakal: Cabut Izin 2.039 Kios dan Kerugian Capai Rp600 Miliar

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 13:45 WIB
 Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, di Kantor Sekretariat Kepresidenan memberikan keterangan persnya kepada awak media. (tangkapan layar Youtube sekretariat kepresidenan)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, di Kantor Sekretariat Kepresidenan memberikan keterangan persnya kepada awak media. (tangkapan layar Youtube sekretariat kepresidenan)

“Setelah kami mengecek seluruh Indonesia ternyata ribuan dan estimasi kerugian petani, ini estimasi ya, itu Rp600 miliar per tahun. Itu yang kedapatan, yang tidak kedapatan? Kalau 10 tahun kan Rp6 triliun. Kasihan petani kita,” terangnya.

Dengan langkah tegas tersebut, kata Amran sebagai bentuk pemerintah dalam menjaga 160 juta petani yang ada di Indonesia.

Proses Pemeriksaan Kios Distribusi Pupuk Curang

Baca Juga: Polres Bulukumba-Dinkes Latih Relawan Jelang Pengoperasian Dapur MBG Polri di Bulukumpa

Dalam pemaparannya, Amran mengatakan bahwa ada 6.383 pelanggaran yang diperiksa.

“Contoh, satu kios Urea naik dan NPK. Jadi, satu kios tapi dua kejadian itu 6.383 tetapi kiosnya 2.039,” jelasnya.

Pelanggaran yang dilakukan, kata Amran adalah menaikkan harga 18 sampai 20 persen di seluruh Indonesia.

“Kami investigasi nanti, karena kami sudah cek satu-satu, kami turunkan tim mengecek dan buktinya ada, tim dari Kementan,” kata Amran.

Baca Juga: Sinergi Pemkab dan BAZNAS, Bupati Bantaeng Serahkan Bantuan ZIS ke Penerima Manfaat

Proses penyelidikan, kata Amran dilakukan secara diam-diam untuk mengecek langsung ke lapangan.

“Kami tidak mau mengatakan si A, si B, si C. Temukan langsung, harganya, pembelian pupuk, buktinya kita ambil, kita simpan,” imbuhnya.

Distribusi Pupuk Bakal Dilakukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Baca Juga: Inovasi Pangan Lokal: PKK Sinjai Gelar Lomba Cipta Menu B2SA, Sinjai Tengah Raih Juara I

Untuk stok pupuk yang masih tersedia di kios tersebut, distribusi akan diambil alih oleh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Disetop, diganti, bisa ke Kopdes. Lebih bagus kalau Kopdes Pak Dirut. Langsung serahkan Kopdes, ini menguntungkan petani, Kopdes jadi rantai pasoknya semakin pendek, Kopdes juga membantu serap gabah, kemudian langsung Kopdes,” paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X