Komisi IX DPR Soroti Pelaksanaan MBG: Sentil Kabar Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 07:45 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, singgung pelaksanaan MBG belum sesuai target penerima manfaat (Instagram/charleshonoris)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, singgung pelaksanaan MBG belum sesuai target penerima manfaat (Instagram/charleshonoris)

“Yang memang wilayah-wilayahnya rentan terhadap gizi buruk. Pak Menkes punya datanya tuh mana saja wilayah yang kemiskinan ekstrem, rentan terhadap gizi buruk. Fokus di sana, bukan di tempat orang yang banyak mampu,” terangnya.

Singgung Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG

Mahfud MD yang beberapa waktu lalu menyampaikan cucunya juga menjadi korban keracunan MBG turut disinggung Charles dalam rapat DPR.

Baca Juga: Tuntut Hukuman Maksimal: Keluarga Korban Penembakan di Kajang Desak Keadilan

“Saya kaget sih kemarin tiba-tiba dapat berita cucunya Prof. Mahfud terkena keracunan juga, kan harusnya orang mampu ya, bukan menjadi prioritas penerima MBG,” tuturnya.

Mahfud MD sendiri mengungkapkan bahwa cucu keponakannya mengalami keracunan dari MBG yang ada di sekolahnya di Yogyakarta.

Menurut pengakuannya, ada 8 orang di kelas cucunya yang mengalami muntah usai menyantap makanan dari MBG.

Baca Juga: Di Balik 6.457 Korban MBG, Ada Kisah Cucu Mahfud MD yang Jadi Korban Keracunan di Sekolah

Presiden Prabowo: Program MBG untuk Anak-anak Indonesia

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengklaim bahwa pelaksanaan MBG dilakukan dari uang negara yang berhasil diselamatkan dari berbagai tindakan korupsi selama dirinya memimpin.

“Inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat anak dan ibu-ibu hamil, tiap hari menerima makanan,” ujar Prabowo saat hadir di Munas PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada 29 September 2025.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Bukan Tanggung Jawab Guru

“Ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen. Ini tidak membuat kita puas, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia,” terangnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengakui ada kekurangan dalam pelaksanaan MBG, namun memiliki manfaat yang besar.

“Banyak elite Indonesia tidak menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita, makan nasi pakai garam. Ini kita buktikan bahwa kita bisa memberi sesuatu, memberi bantuan, memberi apa yang mereka butuh,” imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X