Danantara Indonesia dan GEM Bekerjasama untuk Pengembangan Proyek Hilirisasi Nikel

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Danantara Indonesia Gandeng GEM Co Bangun Proyek Hilirisasi Nikel Senilai USD 1,42 Miliar
Danantara Indonesia Gandeng GEM Co Bangun Proyek Hilirisasi Nikel Senilai USD 1,42 Miliar

Sulawesinetwork.com - Danantara Indonesia, melalui entitas investasinya Danantara Investment Management, resmi menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan GEM Co., Ltd. (GEM), perusahaan publik global terkemuka di bidang metalurgi hijau dan solusi ekonomi sirkular.

Perjanjian ini membuka jalan bagi investasi strategis bersama dalam pengembangan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) berkapasitas 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran (MHP) per tahun.

Proyek dengan nilai sekitar USD 1,42 miliar ini melanjutkan kolaborasi yang telah terjalin antara PT Vale Indonesia Tbk dan GEM, dengan Danantara Indonesia kini turut bergabung, serta terbuka bagi partisipasi mitra global lainnya.

Baca Juga: Puan Maharani Dukung Rencana Beli Gas LPG 3 Kg Pakai NIK, DPR Pastikan Awasi

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menegaskan kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam misi Danantara untuk mengkatalisasi investasi strategis di Indonesia.

“Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap di garis depan. Proyek ini menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami,” ujar Rosan.

Proyek HPAL ini dirancang menggunakan energi hijau serta sistem daur ulang loop tertutup, sehingga memperkuat daya saing industri hilir nikel Indonesia di tengah transisi energi global.

Baca Juga: Curhat Kepala BPS soal Warganet Indonesia yang Kerap Bicara Data di Medsos, namun Kurang Literasi

Tak hanya fokus pada hilirisasi, inisiatif ini juga diproyeksikan menciptakan 80.000 lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan di kawasan Indonesia Green Industrial Park (IGIP).

Selain itu, GEM telah menginvestasikan USD 30 juta untuk mendirikan laboratorium penelitian metalurgi mutakhir bersama Institut Teknologi Bandung (ITB). Laboratorium ini diharapkan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat riset dan pengembangan (R&D) di sektor pertambangan dan material energi baru.

Visi GEM dan Danantara di Indonesia tak berhenti pada pengolahan nikel. Proyek ini juga diarahkan ke produksi material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, hingga manufaktur alat berat.

Baca Juga: Tanggapi Koar-koar Noel Ebenezer soal Koruptor Dihukum Mati, Mahfud MD Justru Sebut Belum Pernah Terjadi di RI

Didirikan di Shenzhen pada 2001, GEM kini memiliki lebih dari 11.000 karyawan di Tiongkok, Afrika Selatan, Korea, dan Indonesia.

GEM dikenal sebagai pionir global dalam pertambangan perkotaan dengan memproses lebih dari 10% baterai EV dan limbah elektronik di Tiongkok setiap tahun, serta memulihkan lebih dari 20 mineral penting seperti kobalt, nikel, dan litium.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X