Skandal Beras Oplosan Memanas: 212 Merek Terlibat, Polri Periksa 25 Produsen

photo author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 11:20 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman ungkap skandal beras oplosan yang marak beredar di pasaran (instagram @webekspor)
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman ungkap skandal beras oplosan yang marak beredar di pasaran (instagram @webekspor)

Sulawesinetwork.com - Skandal pengoplosan beras di Indonesia semakin mendalam. Satgas Pangan Polri kembali memeriksa 25 pemilik merek beras kemasan 5 kilogram terkait kasus pelanggaran mutu dan takaran beras alias oplosan.

Ini adalah bagian dari investigasi besar yang sebelumnya mengungkap 212 merek beras terindikasi melakukan praktik curang ini.

Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf menyatakan bahwa 25 produsen tersebut diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus di Gedung Bareskrim Polri pada Selasa (15/7) hari ini.

Baca Juga: DPRD Bulukumba Tancap Gas Susun Agenda Krusial 2025: Demi Percepatan Pembangunan Daerah!

"Mulai hari ini penyidik Satgas Pangan Polri melakukan pemeriksaan terhadap 25 pemilik merek beras kemasan kilogram lainnya," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat.

Pendalaman Kasus Oplosan Beras: Kerugian Konsumen dan Negara

Brigjen Helfi tidak merinci nama-nama 25 produsen yang diperiksa hari ini. Namun, ia menyebut bahwa sebelumnya Satgas Pangan Polri telah memeriksa 6 PT dan 8 merek beras kemasan 5 kg dengan total 22 saksi.

Baca Juga: Putra Dedi Mulyadi Akan Menikah dengan Wabup Garut: KDM Beri Nasihat Mendalam tentang Fondasi Rumah Tangga

"Pemeriksaan tersebut untuk pendalaman, ada atau tidaknya perbuatan melawan hukum atas dugaan penjualan beras dalam kemasan yang tidak sesuai komposisi yang tertera pada kemasannya," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri memang telah menemukan praktik pengoplosan pada 212 merek beras.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa dalam praktik pengoplosan ini, beras yang seharusnya dijual dengan harga premium ternyata isinya dicampur dengan beras medium, sehingga tidak sesuai standar mutu beras premium.

Baca Juga: Verrell Bramasta Hadiri Ultah Gala Sky, Isyarat Kedekatan dengan Fuji Semakin Kuat?

"Sangat kami sayangkan, sejumlah perusahaan besar justru terindikasi tidak mematuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Masyarakat membeli beras premium dengan harapan kualitasnya sesuai standar, tetapi kenyataannya tidak demikian."ujar Amran melalui keterangan tertulisnya pada Senin (14/7).

Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat," sambung Andi Amran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X